Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kencan Daring Tetap Aman dan Bantu Cari Jodoh Sepanjang Ada Pengawasan Melekat

17 Oktober 2020   18:26 Diperbarui: 17 Oktober 2020   18:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membantu orang-orang yang membutuhkan dengan beragam alasan, sekaligus menemukan pembenarannya. Faktanya, kehadiran aplikasi kencan online mendapat sambutan hangat dan diterima masyarakat seperti aplikas-aplikasi lainnya yang sudah ada.

Terbukti kini sedikitnya ada delapan (8) aplikasi kencan online yang menawarkan masing-masing keunggulannya. Berikut adalah beberapa onlinedating app atau aplikasi kencan online paling populer di Indonesia sesuai dengan kenyamanan smartphone-mu. Yaitu Tinder, Tantan, Bumble, OkCupid, Setipe, PACAR, Match dan Hinge.

Kawula ID
Kawula ID
Apapun itu kehadiran mereka telah mendatangkan segala kekurangan dan kelebihan termasuk ekses negatif dan dampak lainnya. Kembali kepada sikap dan kewaspadaan kita untuk belajar memahami bermacam perilaku dan karakter orang-orang penggunanya. 

Tak tertutup kemungkinan saat menggunakan aplikasi kencan online, mungkin anda sering bertemu sama orang sombong yang cuma mau membicarakan dirinya sendiri. Tidak salah kok kalau berpikir begitu. Sebab mungkin anda juga termasuk pengguna aplikasi kencan online yang punya sifat sama.

Tetapi menurut riset dari Universitas Johannes Kepler, Austria seperti dilansir Inside Hook, pengguna aplikasi kencan online cenderung memiliki sifat-sifat buruk seperti narsistik dan machiavellianisme alias orang yang gemar menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. 

Untuk mendapatkan kesimpulan itu pun, peneliti melakukan survei terkait penggunaan aplikasi kepada 555 orang di Jerman selama tiga pekan. Responden diminta menyelesaikan dua analisis kepribadian yang disebut The Big Five dan The Naughty Nine.

Artinya, mereka harus mencari tahu sifat baik dan buruk yang ada pada dirinya. Dari metode ini peneliti menemukan bahwa sifat buruk seseorang, khususnya narsistik, berhubungan erat sama penggunaan aplikasi kencan online. Kecuali orang yang emosinya labil juga lebih mungkin menggunakan aplikasi tersebut. 

Walau demikian, peneliti tidak menemukan korelasi antara penggunaan aplikasi kencan online dengan tendensi psikopat.

Selain itu menurut Kompas.com, juga memberitakan perihal negatif dan pasitifnya aplikasi kencan online. Dari ke delapan aplikasi yang ada, Tinder, telah mengubah cara orang mencari pasangan disesuaikan dengan kondisi saat ini. 

Di tengah isolasi dan pembatasan Covid-19, katanya pengguna Tinder berbayar telah meningkat hampir 20% hingga Juni 2020. Hanya saja sesuai laporan investigasi program ABC, Four Corners and triple j Hack mengungkap, bagaimana Tinder telah membuat predator seksual semakin marak.

Menurut survey j Hack dari 400-an responden menjawab perihal keamanan aplikasi kencan, mayoritas, mengaku pernah mengalami serangan atau pelecehan seksual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun