Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kencan Daring Tetap Aman dan Bantu Cari Jodoh Sepanjang Ada Pengawasan Melekat

17 Oktober 2020   18:26 Diperbarui: 17 Oktober 2020   18:41 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konspirasi jahat suami memanfaatkan istrinya untuk memeras mangsanya. Istrinya dikencani dan suaminya mengancam lalu memeras. Hingga ujungnya mencelakai hingga kematian.

Contoh lain seperti dilansir Babe. Kasusnya terjadi di Jogjakarta belum lama ini. Lagi-lagi sang suami mengkomersilkan istrinya lewat kencan online. Pasangan asal Purworejo ini mendapatkan tawaran kencan dari seseorang di Jogjakarta. 

Setelah sepakat, mereka bertemu di suatu hotel dan diantar langsung suaminya. Mirisnya, suami juga pesan kamar yang masih satu lantai berdekatan dengan kamar yang dibooking calon pengguna jasa istrinya.

Kumparan.com
Kumparan.com
Saat kencan etape pertama sukses dan tak terjadi apapun, sebab si istri menumui suaminya dan mengaku telah melakukan tugasnya dengan baik. Begitu pula respon dari pengguna yang diinfokan ke suami juga cukup puas. 

Pastinya dalam hal ini pengguna tak mengetahui kalau lelaki peranara itu suaminya. Tahunya mucikari, sehingga dia leluasa dan tanpa canggung mengatakan apapun terkait yang "dibelinya" itu. Karena servisnya oke punya, sang pelanggan pun ingin untuk etape kedua. 

Keinginan itu pun kembali diiyakan dan tak berlama waktu, si istri mendatangi lagi ke kamar pemesan. Terjadilah kencan ronde kedua. Di sinilah awal bencana melanda. Begitu sesuai target waktu tetapi si istri tidak lekas kembali, sang suami melacak ke kamar kencan. Alangkah kagetnya, ternyata sang istri sudah dalam keadaan tak bernyawa, dan diyakini proses kencan kedua itu belum tuntas.

Dengan panik si mucikari mencari pemakai jasa, dan kebetulan masih di lingkungan hotel tersebut. Diperoleh keterangan, katanya saat pertempuran sedang berlangsung dalam kondisi hot, tiba-tiba lawannya kejang-kejang. Konyolnya, bukan melakukan sesuatu untuk melakukan pertolongan, malah bergegas keluar meninggalkannya dalam keadaan kesakitan. 

Akhirnya, bangkai yang akan tertutup rapi harus mencuat ke khalayak, karena sang suami pun melaporkan kepada pihak berwajib. Kemudian sang suami pun dicokok polisi atas ulahnya.

Kembali ke soal kehadiran aplikasi kencan. Awalnya aplikasi ini dikategorikan tabu untuk beroperasi di Indonesia. Seperti dilansir oleh Flokq.com membahas perihal 'pacaran' di Indonesia. Katanya, pacaran atau kencan dalam konteks digital.

 Tak dipungkiri semula direspon beberapa orang melihat kencan online ini sebagai sesuatu yang berbahaya dan sulit dipahami. Tetapi seiring perjalanan waktu, makin maraklah aplikasi kencan. Paradigma pun berbalik, kenyataanya banyak orang Indonesia yang menyukai kehadiran aplikasi kencan online.

Walau tetap ada sebagian orang yang menganggap kehadiran kencan online ini tidak cocok. Tetapi bila ditelaah dengan segala aspek, kehadiran platform tersebut merupakan alternatif yang memudahkan banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun