Sudahlah pengasuh, gendong saja negeri ini
Diemong agar tak menangis lega semua hati
Dia yang duduk di kursi tidak naik sendiri
Tapi dijunjung kekautan besar tuk berbakti Â
Sabar dan sepakati sesuai putaran waktu
Nyaman, jika di rumah gaduh anak-anakmu?
Bisa konsentrasi mikir kalau ada ulah mulu?
Tidak kan, dukung yang tugas jangan ganggu
Guyur lagi jiwa dengan air bening qur'ani
Biar rasa kembali hening lepas semua emosi
Berseri lagi hati kasih bersemi jernih nurani
Niscaya besar peduli cegah jiwa-jiwa anarki
Jangan malah ikut hanyut sungai menjadi keruh
Tanpa diguncang-guncang daun-daun beruntuh
Apa misimu ikut menggunduli dan pohon rapuh
Tidak, daun-daun itu jatuh pohon kembali tumbuh
Majikan juga sama seperti buruh punya mau
Dukunglah pengatur jangan malah ikut gerutu
Ini lagi upaya dua kutub didamai kau adu-adu
Dia di atas angin bung, pecat satu muncul seribu
Apa suka muda mudi gelimpangan layu nganggur
Kau enak modal suara juga tak dosa kumur-kumur
Para nayaka berjibaku usaha anak bangsa makmur
Ini masa sulit, syukur empati malah diharap hancur
Buruh, sadarlah masuk barak dulu ademkan hati
Jernihlah menelaah kau dimanfaatkan, kau rugi
Bisa-bisa kau dipaksa cuti abadi, dia pasti lari
Tak terkecoh akan empati, mereka itu mumpang promosi
 *****
Bekasi, 14/10/20.