Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puji Agung, Berkah Buah Hati Hadir

12 Oktober 2020   10:09 Diperbarui: 12 Oktober 2020   10:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rinai gerimis pagi melahirkan pelangi

Di muka pintu hawa lembut merasuki

Syahdu mekar melati suguh wewangi

Mawarpun tak alpa merona penuh asri

Setelahnya mentari pancarkan wajah ceria

Tapi sekali-sekali senyumu debarkan sukma

Hingga tengah hari belum terpecah makna

Rasa ini bagai rebah di awan cirus bertapa  

Damai berselempang sorban di atas sajadah

Berbalut tebal syukur tangan pun mengadah

Tak henti di kepundan hati lafalkan zikrullah

Batin segar bagai berendam di telaga marwah

Pohon perdu depan rumah berbuah lebat semilir

Daunya memalingkan bunga berharum anyelir

Memanggil tuk singgahi beranda tentram dipikir

Puji agung maha berkah buah hati nanda hadir

*****

Bekasi, 05/10/20.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun