Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Rindu Cinta Kehilangan Makna

20 September 2020   20:12 Diperbarui: 20 September 2020   20:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terhitung berapa besar pujian disematkan

Pun julukan indah bestari nan elok dipajangkan

Bagai tak berpolusi mengalun nafas kedamaian

Rayuan pulau kelapa ampuh undang kekaguman  

Entah siapa yang mulai membelokan kemudi

Dan bawa penumpang bernyali tak berpekerti

Mereka minim narasi dan banyak tak mengerti

Sama tak tahunya arah laju kemana di kendali

Sebelum di sasarkan langit anggun dipandang  

Saat tidak menurunkan hujan bagikan bintang

Tiada kelabu mega mega eskpresikan pandang

Dalam riang bulan mekarkan kembang kembang

Paska berhias lembayung hantarkan senja bersuci

Sinar telah merona di surau surau tempat mengaji

Tekun serap cahaya dalam jiwanya dari sang kyai

Banyak yang mampu jadi kejora terangi pertiwi

Ulama umara manunggal hasrat tuluskan mengabdi

Menghormati bertumbuh menyayangi berbuah bakti

Jangankan melukai berkata kasar takkan bermimpi

Kenapa kini saling caci maki jadi menu sehari hari

*****

Bekasi, 200920

##Slamet Arsa Wijaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun