Mohon tunggu...
Slamet Bowo Sbs
Slamet Bowo Sbs Mohon Tunggu... Jurnalis - Sarana Berbagi

Bukan siapa-siapa namun bertekad memberikan yang terbaik untuk sesama, pernah 7 tahun menjadi "pekerja" media . Saya bisa dihubungi di wa/call 085245208831, email : slametbowo83@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sebeji, Manusia Sakti Pemanggul Bukit Kelam

31 Januari 2019   13:22 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:02 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan Bujang Beji?

Bujang Beji tidak ingin bersusah payah dalam menangkap ikan. Ia mengajari orang-orang yang dipimpinnya untuk menggunakan tuba. Ia mengambil akar dan batang tanaman hutan yang memabukkan untuk dijadikan tuba. Tuba itu lalu dimasukkan ke dalam sungai. Dengan cara itu, ikan-ikan di Sungai Simpang Kapuas mabuk. Tubuh mereka mengambang. Bujang Beji dan orang-orang yang dipimpinnya dengan mudah menangkapi ikan- ikan yang mabuk dan mengambang di permukaan air sungai itu.

"Nah, bukankah mudah untuk mendapatkan ikan?" kata Bujang Beji. "Dalam waktu singkat, kita telah mendapatkannya. Sangat banyak lagi jumlahnya!"

Tidak hanya ikan-ikan yang besar, melainkan juga ikan-ikan kecil turut mabuk dan akhirnya tertangkap. Bahkan, tidak sedikit pula ikan yang mati terkena tuba.

Dengan menggunakan tuba untuk menangkap ikan, jumlah ikan di Sungai Simpang Kapuas terus berkurang banyak. Bahkan, tidak lama kemudian sangat jarang ditemukan ikan di Sungai Simpang Kapuas!

Bujang Beji kebingungan saat warga pimpinannya mengeluh tidak lagi bisa mudah mendapatkan ikan.

"Ikan di Sungai Simpang Kapuas ini hampir habis. Sulit sekali ditangkap," keluh salah seorang warga. "Berbeda dengan Sungai Simpang Melawi. Mereka sangat mudah menangkap ikan di sana. Jumlah ikan di sana tidak habis-habis."

Bujang Beji ingin membuktikan ucapan salah seorang warga pimpinannya itu. Diam-diam ia mendatangi Sungai Simpang Melawi. Ia melihat Tumenggung Marubai dan warga pimpinannya sedang menangkap ikan dengan bubu-bubu. Ia terkejut, mereka sangat mudah mendapatkan ikan. Sangat banyak pula jumlahnya. Melihat itu, Bujang Beji menjadi iri. Sifat jahatnya mengemuka.

"Aku tidak bisa membiarkan Tumenggung Marubai dan warga pimpinannya mudah mendapatkan ikan," gumamnya pada dirinya sendiri. "Aku harus mencari cara agar mereka juga kesulitan menangkap ikan sepertiku."

Bujang Beji mencari cara. Ia merenung memikirkan rencana jahatnya. Tak berapa lama kemudian ia menemukan cara.

"Aku akan menutup hulu Sungai Simpang Melawi. Ikan-ikan di Sungai Simpang Melawi akan mati kekurangan air," gumam Bujang Beji. "Sementara di bagian hulu sungai ikan-ikan akan berkumpul. Mudah bagiku mendapatkannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun