Mohon tunggu...
SLAMET ABDUL AZIS ORTEGA
SLAMET ABDUL AZIS ORTEGA Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis bebas, Akuntan

Penulis bebas, memiliki hobi tennis, beladiri Pencak Silat, Pengurus Perguruan Pencak SIlat, Pengurus DKM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersyukur Kepada Allah dan Bangkit Berprestasi Bersama Persaudaraan Setia Hati

26 Mei 2024   22:59 Diperbarui: 26 Mei 2024   23:59 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bersyukur Kepada Allah dan Bangkit Berprestasi

Bersama Persaudaraan Setia Hati

 

 

Salam Persaudaraan Setia Hati,

 

Sekilas Pandang Persaudaraan Setia Hati  

Berdirinya organisasi Persaudaraan Setia Hati (PSH) pada tahun 1932 tidak terlepas dari peran besar seorang Bapak Moenandar Hardjowiyoto, seorang murid/siswa di Padepokan Pencak Silat Setia Hati yang dipimpin oleh tokoh Pencak Silat Eyang Suro Diwiryo sebagai pencipta ajaran Setia Hati (SH), yaitu pencak dan kerohanian. Bapak Moenandar adalah seorang santri, sebagaimana biasanya seorang santri sudah mahir berpencak silat untuk melindungi dirinya dan untuk melawan penjajahan Belanda waktu itu. Bapak Moenandar bergabung di Padepokan Pencak Silat SH yang dilatih oleh Eyang Suro sendiri pada akhir kwartal tahun 1921, kira-kira bulan Oktober/November tahun 1921.

Bapak Moenandar Harjowiyoto selaku Ketua Kerohanian dan Ketua Umum PSH, selalu menyampaikan untuk diketahui bahwa ajaran  SH bukanlah suatu ajaran ilmu klenik, akan tetapi merupakan suatu upaya pendidikan dalam membentuk manusia utuh yang berbudi pekerti luhur.

Raden Marjoen Soedirohadiprodjo

Lahir di Kota Magelang pada tanggal 05 April 1912 dari pasangan Raden Moerti Soedirohaditanoyo dan Ayu Soedjanis. Bapak Marjoen mulai berlatih pencak silat di usia 12 tahun, dimana pada  tahun 1933 masuk di Perguruan Pencak Silat  PSH (dulunya Setia Hati Organisasi (SHO)). Beliau tergolong masih sangat muda dan penuh dengan sikap yang bijaksana dimana di usia yang baru 22 tahun tepatnya tahun 1934 terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persaudaraan Setia Hati (PB PSH) sampai dengan tahun 1938, saat itu kepengurusan berpindah dari Semarang ke Yogyakarta.

Tahun 1947 Bapak Marjoen menjadi ketua bagian pencak silat di pusat kebudayaan Kedu di Magelang dan beliau juga merupakan salah satu dari 16 tokoh pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yaitu pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, dengan itu juga membawa nama PSH sebagai salah satu dari 10 (sepuluh) perguruan historis pendiri IPSI. Ketika itu bersama tokoh-tokoh SH lainnya seperti Bapak Mashadi, Bapak H. M. Zain, Bapak Harsoyo (yang mengartikan lambang IPSI) dan Bapak Moenandar Harjowiyoto (sebagai Ketua Bagian Ideologi).

Pada tahun 1975 dalam putusan kongres IPSI Bapak Marjoen secara aklamasi di pilih sebagai sesepuh Pengurus Besar  Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) dan sejak terbentuknya PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa) pada tanggal 11 Maret 1980 beliau juga sebagai sesepuhnya. Pengabdian yang besar beliau tunjukan dalam dunia pencak silat dan perkembangan PSH. Beliau Raden Marjoen Soedirohadiprodjo meninggal pada tanggal 22 Februari 1996 dalam usia 84 tahun di Rumah Sakit Fatmawati dan di makamkan di TPU Tanah Kusir Jalan Raya Bintaro, kebayoran lama Jakarta Selatan.

Kepemimpinan Persaudaraan Setia Hati

Berdasarkan hasil Kongres PSH pada tanggal 22 Mei 2022, bertempat di Gor Bambu Runcing Temanggung, Jawa Tengah, terpilih Bapak Pudji Handoko sebagai Ketua Umum PB PSH periode 2022-2027.

Dibawah kepemimpinan Bapak Pudji Handoko sebagai Ketua Umum, sering melakukan kunjungan dan silaturahim baik ke Pengda, Pengcab sampai ke unit-unit  latihan dalam rangka memberikan nasihat dan arahan serta tertib organisasi kepada para kadhang agar dapat menjalankan kehidupan yang guyub, rukun dan berprestasi. Salah satu unit latihan yang pernah dikunjunginya adalah Unit Latihan Pencak Silat Pondok Pesantren Darul Muttaqin pimpinan Al-Ustadz Drs. Ibnu Nashori, alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pondok pesantren Darul Muttaqin yang berlokasi di pedesaan yang jauh dari hiruk pikuknya kota, yang masih memiliki suasana yang cukup dingin dibawah lereng Gunung Slamet, Gunung Lawa dan juga pegunungan Celirit serta tidak jauh dari Objek Wisata Air Panas Guci Tegal, tepatnya di Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Dalam kunjungan ke unit latihan ini dampingi oleh beberapa pengurus PB PSH seperti Sekretaris, Bendahara, Pelatih Nasional, Ketua bidang Hukum dan Pelatih-pelatih dari PSH Cabang Tegal serta penulis sendiri Slamet Abdul Azis yang merupakan Bendahara Umum PB IPSI, Ketua Bidang Dana dan Usaha PB PSH dan merupakan alumni serta pengajar di Madrasah Diniyah Awaliyah (baca cikal bakal Ponpes Darul Muttaqin) sekitar tahun 1989-1991, dan saat ini penulis merupakan salah satu pengurus Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

Sebagai Ketua Umum PB PSH, Bapak Pudji Handoko dimasa mudanya memiliki banyak prestasi dalam dunia Pencak Silat, diantaranya adalah juara Nasional Pencak Silat yang pernah disandangnya pada tahun 1975 di Semarang dan tahun  1976 di Jakarta serta PON tahun 1977 di Jakarta. Pada masa itu Pencak Silat belum di pertandingkan di Sea Games, beliau juga ikut mempromosikan olahraga Pencak Silat di beberapa event Internasioanal dan juga sebagai pelatih pencak silat di beberapa negara seperti Australia, Brunei Darusalam dan juga Timnas Indonesia. Beliau memiliki prestasi dan kemampuan yang luar biasa dalam dunia Pencak Silat, sehingga cukup menjadi bekal dan mumpuni untuk memimpin PSH saat ini yaitu sebagai Ketua Umum PB PSH. Dengan didampingi oleh beberapa kadhang PSH dalam kepengurusannya yang memiliki integritas dan pengalaman yang cukup in syaa Allah akan membawa PSH untuk mencetak kembali kadhang atau atelit PSH yang berprestasi baik ditingkat nasional maupun international.

Dibawah kepemimpinan beliau selain kunjungan silaturahim tersebut, cukup banyak kegiatan dilakukan, antara lain Peringatan HUT PSH ke-91 tahun 2023 yang mana merupakan pertama kalinya PSH dirayakan secara besar-besaran di Jakarta, keceran kadhang PSH, pelantikan Pengcab dan Pengda PSH di berbagai daerah, pelatihan dasar pembinaan ke unit latihan, terciptanya Mars Persaudaraan Setia Hati dan lain sebagainya. Dan juga yang sangat di banggakan diantaranya adalah pendirian beberapa Padepokan Persaudaraan Setia Hati di berbagai daerah seperti di Sukabumi Jawa Barat, Karang Pandan Solo Jawa Tengah dan Lamongan Jawa Timur.

Sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah SWT, PB PSH melakukan syukuran HUT PSH ke-92 pada hari Minggu 26 Mei 2024 bertempat di Barapi Meat & Grill, Kreo Lounge, Ciledug, Kreo, Larangan, Kota Tangerang. HUT PSH ke-92 yang diketuai langsung oleh penulis Sdr. Slamet Abdul Azis. Acara dihadiri oleh Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PB PSH, beberapa sesepuh, para senior dan pengurus PB PSH yang ada di Wilayah Jabodetabek. Dalam peringatan HUT ke-92 juga dihadiri oleh kadhang/atelit PSH Sdr. Williem Saputra yang akan mengikuti PON ke XXI di Aceh-Sumut 2024. Sdr. Williem merupakan kadhang/atelit PSH dari cabang Jakarta Barat di bawah kepemimpinan Ibu Nuryani.

Di daerah lainnya Sdr. Dheo Fauzi yang merupakan kadhang/atelit PSH dari Batam di bawah asuhan Pelatih Nasional Sdr. Wahyudi, juga akan mengikuti PON ke XXI di Aceh-Sumut 2024. Syukur Alhamdulillah, dimana ini merupakan penantian yang cukup panjang untuk meraih prestasi kembali sampai di tinggkat Nasional dengan Guyub Rukun in syaa allah akhirnya terwujud.

Dalam sambutannya Ketua Panitia Pelaksana HUT-92 PSH menyampaikan terima kasih kepada semua kadhang PSH atas kehadiran dan kebersamaannya selama ini, dan juga permohonan maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini. Ketua Panitia berpantun :

Kalau ada sekarung sampah, jangan dilempar ke pinggir kali

Kalau ada yang salah jangan dilaporkan ke pak polisi.....

Sebagai Ketua Umum PB PSH, Bapak Pudji Handoko dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua kadhang dan pengurus PB PSH yang telah bersatu padu, bergotong royong, guyub dan rukun dalam membangkitkan semangat untuk membesarkan kembali nama PSH. Dan secara khusus memberikan motivasi dan menyampaikan selamat  kepada kadhang PSH yaitu Sdr. Williem dan Sdr. Dheo atas keberhasilannya bisa mewakili PSH serta mendoakannya semoga bisa memberikan yang terbaik untuk PSH. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Selesai sambutan Ketua Umum PB PSH, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, makan siang bersama dan ramah tamah. Sebagai penutup sie dokumentasi mas Angga menggambil gambar Ketua Umum bersama seluruh Pengurus  PB PSH dan tamu undangan yang menghadiri acara syukuran ini. Alhamdulillah.


Dirgahayu Persaudaraan Setia Hati ke-92

GUYUB, RUKUN DAN BERPRESTASI

SEKALI SH TETAP SH

PENCAK SILAT JAYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun