"Enggehbu, beribu-ribu orang ingin masuk universitas negeri tapi gagal aku sekali daftar langsung tembus" akupun mengungkapkan apa yang ada di dalam hati, ibuku terdiam sejenak lalu beliau bilang.
"Ini ibu punya perhiasan kalau kamu memang serius kuliah jual aja buat kamu" akupun mejawab.
"Kalau memang tidak ada gak apa-apa bu aku tidak kuliah" aku penutup percakapaku dengan ibuku. Hariku tetap seperti biasanya jika di rumah diantaranya ngarit dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Setelah beberapa hari bapakku berbicara.
"Kalau kamu memang bener-bener pengen kuliah silahkan, tapi kamu harus serius" dengan nada yang tegas, seketika itu aku menjawab dengan tegas
"enggeh".
Perasaan senangpun mulai muncul, semangat belajar mulai tumbuh kembali, dan mulai saat itu aku berjanji pada diriku, aku harus manjadi orang sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua dan bisa mengangkat derajat mereka suatu saat nanti, rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunianya.Â
Aku sadar kita sebagai manusia hanyalah bisa berusaha dan berdoa. Sekarang aku menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri di kota Malang. Kedua orang tuaku adalah satu-satunya alasan kenapa aku harus nekat dari desa pergi ke Kota.
By: SR
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H