Mohon tunggu...
SLAMET SAPERI
SLAMET SAPERI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta dan Blogger

Ingin Belajar Menulis dengan Baik dan Benar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Harus Memiliki

24 Oktober 2015   00:07 Diperbarui: 27 Oktober 2015   21:52 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan Noval manusia paling eksis di fakultas, aku merupakan seorang mahasiswa di salah satu Universitas terbesar di kota Malang. Masalah tampang sih tidak ganteng-ganteng banget dan juga tidak jelek-jelek amat tapi yang beda dariku yaitu, aku selalu berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh wanita, seperti halnya pribahasa “sentuhlah hatinya dengan lembut pasti kau akan mendapatkan segala” seperti halnya mahasiswa lain aku juga mempunya seorang teman dimana temen yang satu ini sangat spesial buatku. Pada saat ini aku merupakan seorang yang paling bahagia karena bisa punya teman yang sangat cantik namanya Maia, merupakan seorang mahasiswa kedokteran, semua temannya sangat berharap bisa dengkat dengannya syukur-syukur bisa menjadi pacarnya. Kebetulan kami masih satu kampus cuman beda fakultas aja. Semua orang yang kenal dengan aku dan maia menganggap kami adalah sepasang kekasih, karena dimana ada Maia pasti ada aku sebaliknya dimana ada aku pasti ada Maia. Aku merupakan satu-satunya teman cowok yang membuat Maia nyaman semua hal dia ceritakan padaku, entah mengapa hanya kepadaku Maia mau mencurahkan isi hatinya tentunya bukan masalah perasaan melainkan mengenai masalah-masalah yang menimpanya.

Setelah kurang lebih empat tahun dekat dengan Maia entah mengapa aku mulai merasa nyaman dan ingin sekali hal seperti ini berjalan selamanya. Berkali-kali aku mencoba untuk menolak pikiran-pikiran seperti itu yang muncul dari dalam benakku, tetapi semakin aku menghilangkan pikiran itu entah mengapa pikiran itu semakin datang mengahantuiku. Beberapa kali aku mencurahkan perasaanku kepada temanku yang selain, sekaligus meminta saran apa yang harus aku lakukan dengan perasaanku ini. Temanku yang satu ini namanya Imam, lumayan ganteng dan juga cukup dewasa menurutku mangkanya aku sering curhat masalah perasaan sama dia. Sore itu aku dan Imam sedang nongkrong di tempat biasa, seketika itu aku menceritakan secara singkat apa yang ada di dalam hatiku.

“Mam, lama kelamaan kayaknya aku mulai suka ya sama Maia” denga ekspresi wajah yang sedikit serius.

“Alah Val, jangan macem-macem dek kamu itu, kalian kan temenan udah lam” sambil menepuk pundak Noval.

“Nah, maka dari lama itu yang membuatku bisa tau karakteristik Maia” sambil senyum pede.

“Coba kamu pikirkan sekali lagi, apa Maia juga memiliki perasaan yang sama dengan kamu” “sebelum kamu mengambil resiko itu.

“Kalau belum dicoba kita kan belum tau hasilnya gimana Mam” sambil tangan menggenggam didada.

“Kalau aku sih sebagai teman ngikut aja” tambahnya.

“Nah, gitu dong” semangat mulai muncul dari dalam diriku.

“Trus kalo ternyata Maia tidak suka sama kamu gimana ? hahahaa” Imam mengejekku sambil tertawa.

Setelah percakapanku dengan Imam, aku tetap menyimpan perasaanku terhadap Maia, seperti hari-hari biasanya aku menemani kemanapuan dia pergi, mulai dari ke salon, shopping, dan lain sebagainya. Aku cuman bisa menyimpan perasaan ini dalam-dalam sampai saatnya nanti Maia akan tahu bagaimana perasaanku. Dua minggu kemudian aku kembali lagi nongkrong bareng Imam, sebenarnya setiap hari aku selalu ketemu dengan Imam cumin aku jarang sekali kalau curhat ditempat umum, alasanku karena tidak enak kedengar oleh temen-temen yang lain. Aku mulai menceritakan isi perasaanku yang semakin lama semakin menjadi-jadi terhadap Maia.

“Jadi gimana nih Mam, apa yang harus aku lakukan sekarang ?” dengan ekspresi wajah yang gelisah.

“Kamu itu Val kayak orang di kerjar-kerjar hutang aja” Imam menggodaku.

“Aku Tanya sekali lagi, kamu yakin apa tidak dengan perasaan kamu dan yang terpenting Maia kira-kira juga memiliki perasaan yang sama apa tidak ?” Imam dengang serius memberikanku pencerahan.

“Kalau belum di coba sampai kapanpun aku tidak akan pernah tau bagaimana perasaan Maia terhadapku” aku juga serius menanggapi Imam.

“Terus sekarang kenapa kamu disini ?” tiba-tiba Imam bertanya padaku, dengan nada yang pelan.

“Maksudnya ?” aku bingung.

“Kalau kamu yakin kenapa masih disini, cepat kejar cintamu sana” Imam dengan nada tingga, dengan wajah ceria dan memberi semangat.

Aku merupakan yang memiliki prinsip, aku selalu percaya kalau cinta itu harus memiliki, jangan pernah percaya istilah cinta tidak harus memiliki, karena orang yang seperti itu merupakan orang yang tidak mau berusaha untuk mengejar dan mencari cintanya. Satu hal lagi, kita juga tidak berhak memiliki cinta yang telah dimiliki oleh orang lain, karena semua orang sudah memiliki cinta masing-masing. Di dunia ini tidak ada yang tidak berpasang-pasangan semuanya diciptakan berpasang-pasangan mulai dari mata, tangan, kaki, telinga dan bagian-bagian yang lainya.

Sore itu, aku mengajak Maia ke Caffe di daerah dekat kampus dimana biasanya kami nongkrong bareng. Setelah pesan makanan dan minuman, entah mengapa keringat mulai keluar membasahi seluruh tubuhku, tidak seperti biasanya hal seperti ini terjadi padaku tanpa aku sadari. Sambil makan aku berusaha mengungkapkan perasaanku kepada Maia tapi dia biasah aja.

“Mai, aaakuu aaakkuu” aku gaguk mengatakan apa yang ingin aku katakana.

“Iya Val, kenpa ?” Maia balik bertanya.

“Tidak apa-apa Mai” aku takut dan mingung pada waktu itu.

“Kalau ada masalah bilang aja Val tidak apa-apa” Maia berbicara dengan nada yang lebut.

“Jadi gini Mai, kita kan udah temenan lama aku rasa sudah waktunya kita lebih dekat lagi” aku berusaha memberikan stimulus kepada Maia.

“Maksud kamu apa Val ?” Maia, bingung dengan perkataanku.

“Aku suka sama kamu Mai dan aku pengen kita kejenjang yang lebih serius. Aku memberanikan diri untuk memperjelas maksudku. Maia diam setelah mendengar perkataanku.

“Maaf Val, kalau aku tidak bisa, sebenarnya aku ada seseorang yang aku sukai, tapi itu bukan kamu, aku cuman menganggap kamu sebatas teman tidak lebih” Maia berbicara dengan nada yang sangat amat sedih.

“Iya, tidak apa-apa Mai” setelah mendengar jawaban itu aku hanya bisa diam, diam dan diam.

Setelah kejadian itu, akau hanya bisa merenungi kekecewaanku terhadap diriku sendiri, selama kurang lebih dua minggu aku mengurung diri di kamar tanpa bicara dengan siapapun.Pesan dan telpon dari Maia kian bordering tanpa henti seperti halnya hujan yang membasahi bumi. Setelah dua minggu aku mengurung diri akhirnya kau sadar, seperti yang aku katangkan sebelumnya, cinta itu harus memiliki tetapi kita juga tidak boleh memiliki cinta yang telah dimiliki oleh orang lain. Aku berusaha melupakan Maia, aku tidak putus asa mengenai cintaku yang bertepuk sebelah tangan, setelah kejadian itu banyak sekali hikmah yang aku ambil, memang aku tidak bisa memiliki Maia tapi aku tetap memiliki cinta walau bukan dengan seorang Maia yang aku kagumi dulu, melainkan seorang bidadari yang benar-benar menganggap aku lebih dari seorang teman, dia merupakan temanku pada waktu SMA. Jangan pernah kawatir mengenai pasangan Tuhan lebih tau dari pada kita, hanya perlu usaha dan kesabaran saja, Tuhan akan memberikannya kepada kita. Satu hal lagi yang paling penting jangan pernah menafsirkn orang yang dekat dan baik dengan kita sebagai orang yang mencintai kita, karena keputusan itu terlalu cepat dan bisa membuat kita kecewa jikalau keputusan itu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.

By: SR

Inspiration from You Tube

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun