Bukan Sekedar titik kulminasi.
Seperti tikus tikus got kini rakyat berjalan
Melirik lirik menunggu sesuatu terjatuh
Berharap ada yang bisa dimakan..
Kemarahan menjadi sedikit representasi dari kekecewaan.
Ini bukan lagi soal rasa yang disajikan dalam bentuk dialegtis.
Namun siapa yang akan membantu rakyat?
Langkah kita sudah terlalu jauh dari rumah.
Tapi rakyat selalu saja disuruh berharap ?!!
Tunggu! Siapa yang rakyat bisa harapkan?
Atau coba berputar balik?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!