3. Dalat = Makan
contoh penggunaan : "Ayo lungo dalat" (Ayo pergi makan)
4. Temon = Cewek
contoh penggunaan : "Ono temon ayu" (Ada cewek cantik)
5. Panyu = Aku
contoh penggunaan : "Panyu lunga ning malioboro" (Aku pergi ke malioboro)
6. Satup = Bagus
contoh penggunaan : "Sepatune satup tenan" (Sepatunya bagus banget)
Dalam pergaulannya dulu, Pak Agus menyebutkan bahwa penggunaan slang Jawa tersebut dapat dikombinasikan satu sama lain. Contohnya ketika akan berbicara dengan teman bahwa Ia tidak mengerti pelajaran matematika, Pak Agus menyebut bahwa hal tersebut dapat dikatakan dengan "Panyu ora lesgi pelajaran matematika."Â
Kata-kata gaul ini sering beliau tuturkan pada saat beliau berada di bangku SMA sekitar tahun 1993. Meskipun slang pada zamannya itu agak sulit untuk dipahami, tetapi menurut Pak Agus slang yang sering digunakannya itu dapat memantik minat anak remaja pada zaman itu untuk mempelajari budaya Jawa karena slang tersebut berbasis dari aksara Jawa. Namun, sayangnya slang yang berbasis budaya tersebut sudah tidak pernah digunakan pada zaman ini.
Walaupun pernyataan Pak Agus bahwa slang pada masa mudanya di tahun 90-an sudah tidak pernah digunakan lagi, tetapi sebenarnya ada juga slang pada tahun 90-an yang masih bertahan sampai saat ini. Seperti yang dikatakan oleh Bu Vero (45 tahun) banyak slang pada zaman remajanya yang dibawa dalam komunikasi saat ini. Beberapa slang tahun 90-an yang sering digunakan Bu Vero pada saat remaja dan masih bertahan hingga sekarang, seperti :