Mohon tunggu...
kumpulan cerita pendek
kumpulan cerita pendek Mohon Tunggu... Lainnya - i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/

Terbitan cerita pendek terjemahan, dukung saya untuk terus menerus translasi karya cerpen-cerpen terbaik luar negeri yang perlu di bahasa indonesiakan. Untuk request terjemahan, saya buat jenis ketentuannya. i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/ https://kumpulanceritapendek.medium.com/ twitter.com/Sekelumitx

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berri

7 April 2021   20:46 Diperbarui: 7 April 2021   21:00 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Kecil (deviantart.com)

 Tetapi di bukit kecil depan kami terdapat rosehips, berri whortl, dan berri fox.. Kami telah melihat bukit kecil ini sebelumnya. Pohon dengan tag ini seharusnya berada dua yard lebih jauh.

 Rybakov menunjuk ke kalengnya, yang masih tidak penuh, dan ke matahari, yang sekarang mulai menurun ke arah cakrawala, dan kemudian dengan pelan mulai mendekati berri yang mempesona.

 Terdapat celah tembakan kering, dan muka Rybakov terjatuh diantara bukit kecil. Mengongkangg senapannya, Seroshapka berteriak. 'Tinggalkan dia dimana dia berada. Jangan mendekatinya!'

 Seroshapka mengokang dan menembak lagi. Kami tahu apa yang dimaksud dari tembakan kedua ini. Seroshapka juga mengetahuinya. Selalu ada dua tembakan - yang pertama adalah sebuah peringatan.

 Berbaring diantara bukit-bukit kecil, Rybakov terlihat sangat kecil. Dengan langit, pegunungan dan sungai yang besar - Tuhan tahu berapa banyak orang yang mengisi gunung ini, tanpa mengecualikan jalur kecil antara bukit-bukit kecil.

 Kaleng kecil Rybakov terguling sepanjang jalan, aku berhasil mengambilnya dan menyembunyikannya di kantong. Mungkin aku akan mendapatkan roti untuk berri-berri ini, yang mana telah Rybakov kumpulkan.

 Seroshapka dengan tenang mengumpulkan kami, menghitung kami dan memberikan perintah untuk kembali pulang.

 Dia menepuk pundakku dengan ujung senapannya, dan aku berputar melihatnya.

 'Kau lah yang kuinginkan,' kata Seroshapka. 'Tetapi kau tidak melewati batas, bajingan.'

 Translated from Varlam Shalamov "Berries"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun