Mohon tunggu...
Skila slimatu anisa
Skila slimatu anisa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas Muhammadiyah Mataram

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel 2 Determinasi Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional

18 Januari 2025   10:52 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:52 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep dasar sosial emosional  dan mengekspresikan merujuk pada kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengelolaosi mereka serta berinteraksi secara positif dengan orang lain dalam berbagai situasi sosial. Keterampilan sosial emosional sangat penting dalam perkembangan manusia karena mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengambil keputusan, dan mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.


 dikembangkan oleh Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), yaitu:

1.
Kesadaran Diri (Self-awareness)
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri, serta memahami bagaimana emosi tersebut mempengaruhi pikiran, perilaku, dan hubungan dengan orang lain. Ini juga melibatkan kemampuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pribadi, serta memahami nilai-nilai dan keyakinan yang mempengaruhi perilaku kita.

Contoh: Seseorang yang merasa cemas sebelum presentasi akan mengenali kecemasannya dan mencoba mengatur napas atau berpikir positif untuk mengelola perasaan tersebut.

2. Pengelolaan Diri (Self-management)

Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi, impuls, dan perilaku, terutama dalam situasi yang penuh tekanan atau tantangan. Ini mencakup keterampilan untuk mengelola stres, mengendalikan amarah, dan memotivasi diri untuk mencapai tujuan jangka panjang. Orang yang memiliki keterampilan pengelolaan diri dapat menunda kepuasan dan bertindak secara bertanggung jawab meskipun dalam situasi yang sulit.

Contoh: Seseorang yang merasa frustrasi dengan pekerjaan yang banyak dapat tetap tenang, menyusun prioritas tugas, dan bekerja secara terorganisir tanpa membiarkan stres mempengaruhi kualitas kerja.

3. Kesadaran Sosial 
(Social awareness)
Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami perspektif orang lain dan merasakan empati terhadap perasaan mereka. Ini juga melibatkan pemahaman tentang dinamika sosial yang ada dalam lingkungan sekitar kita dan kemampuan untuk beradaptasi dengan norma-norma sosial yang berlaku.

Contoh: Seseorang yang mendengarkan teman yang sedang mengalami kesulitan, menunjukkan empati dengan memahami perasaan mereka, dan memberikan dukungan yang sesuai.

4. Keterampilan Hubungan (Relationship skills)
Keterampilan hubungan melibatkan kemampuan untuk membangun, memelihara, dan mengelola hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain. Ini mencakup kemampuan berkomunikasi dengan efektif, bekerja dalam tim, menyelesaikan konflik, dan menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain.

Contoh: Seseorang yang memiliki keterampilan hubungan yang baik dapat menyelesaikan konflik dengan rekan kerja dengan berbicara secara terbuka, mendengarkan pandangan orang lain, dan mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-making)

     Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan untuk membuat pilihan yang bijaksana dan etis, dengan mempertimbangkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang bagi diri sendiri dan orang lain.

Perkembangan sosial emosional seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Faktor Keluarga:
- Pola asuh orang tua: Gaya pengasuhan (otoritatif, otoriter, permisif) sangat memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. Pengasuhan yang penuh kasih sayang, dukungan, dan disiplin yang konsisten cenderung menghasilkan anak dengan perkembangan sosial emosional yang baik.
Interaksi dalam keluarga: Kehangatan, komunikasi, dan kehadiran anggota keluarga yang mendukung dapat meningkatkan rasa aman dan kemampuan anak dalam mengelola emosi.
2. Faktor Lingkungan Sosial:

- Teman sebaya: Interaksi dengan teman sebaya membantu anak belajar keterampilan sosial, seperti berbagi, empati, dan menyelesaikan konflik.
Sekolah dan lembaga pendidikan: Lingkungan sekolah yang mendukung dan inklusif dapat membantu perkembangan sosial emosional, melalui kegiatan yang memfasilitasi interaksi sosial dan pengelolaan emosi.
3. Faktor Kognitif dan Kepribadian
:
- Kematangan kognitif: Anak yang dapat memahami dan mengelola emosi mereka cenderung memiliki perkembangan sosial emosional yang lebih baik.
Temperamen: Beberapa anak lebih mudah beradaptasi dalam situasi sosial, sementara yang lain mungkin lebih cemas atau agresif, yang memengaruhi interaksi sosial mereka.
Pengalaman Trauma atau Stres:

Pengalaman negatif seperti pelecehan, kekerasan, atau kehilangan orang yang dekat dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional dengan menyebabkan gangguan dalam pengelolaan emosi atau hubungan sosial.
4. Faktor Budaya dan Sosial:

- Nilai dan norma budaya: Pengaruh budaya lokal dapat membentuk cara individu mengekspresikan perasaan dan berinteraksi dengan orang lain.
Status sosial dan ekonomi: Keterbatasan ekonomi dapat memengaruhi kesempatan anak untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial yang mendukung.
Semua faktor ini saling berinteraksi dan memainkan peran penting dalam membentuk perkembangan sosial emosional seseorang.

 Kesimpulan:

Penting bagi masyarakat untuk memberikan dukungan yang memadai untuk memastikan anak-anak dan remaja dapat tumbuh dengan kemampuan sosial emosional yang sehat, yang akan membantu mereka menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun