KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 akan berlangsung pada akhir tahun 2022 di Bali. KTT ini akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intensif yang dilakukan dalam Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Kelompok Keterlibatan sepanjang tahun. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).Â
G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
"More than 17,000 islands await to amaze you with the abundance of scenic wonders and rich culture of its people. From the untouched beaches, mountains, lakes to the magnificent city skylines throughout the country, explore the wonderful destinations and attractions that made the Wonderful Indonesia experiences".Â
Kalimat tersebut merupakan pesan yang disampaikan oleh Pemerintah kepada dunia dalam website g20.org. Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, dan diharapkan dapat turut membangkitkan ekonomi Indonesia di sektor pariwisata.Â
Pemerintah memperkenalkan 5 sorotan destinasi kepada masyarakat internasional yakni Bali, Lombok, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Danau Toba.Â
Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki keterkaitan rantai nilai kegiatan yang luas dengan berbagai jenis usaha, sehingga mampu menciptakan lapangan usaha yang luas bagi masyarakat.Â
Peningkatan devisa dari wisatawan mancanegara, penyerapan lapangan kerja baik formal maupun informal, perdagangan dan jasa dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian terutama di sekitar desa tujuan wisata.
Di awal tahun 2020 di seluruh negara termasuk Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang berpengaruh di semua sektor. Sektor industri pariwisata menjadi sektor yang terpukul luar biasa.Â
Hal ini akibat dari pembatasan perjalanan yang diberlakukan di hampir semua negara, tak terkecuali Indonesia (World Tourism Organization, 2021). Akibatnya wisatawan mancanegara turun, devisa menurun sehingga berimbas kepada tenaga kerja ekonomi kreatif.Â
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk tahun 2020 berjumlah 4.052.923 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 74,84% dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 16.108.600 kunjungan. (Pusat Data dan Sistem Informasi Kemenparekraf, 2021). Penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada okupansi hotel-hotel di Indonesia.
Dalam melakukan percepatan pembangunan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akibat terdampak pandemi COVID-19 dibutuhkan perubahan dalam cara pandang dan perilaku seluruh komponen, baik pemerintah maupun masyarakat secara bersama-sama untuk satukan visi misi demi pemulihan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Â
Pertanyaannya, Mengapa sektor pariwisata sangat penting bagi sebuah negara? jawabannya adalah karena sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa negara. Selain itu, pariwisata juga telah menjadi kekuatan pendorong dalam melindungi warisan alam dan budaya. Melestarikannya sama saja dengan memperkenalkan warisan alam dan budaya untuk dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. Terdapat hak komunal, indikasi geografis dan sumber daya genetik dalam warisan budaya tersebut dan itu merupakan kekayaan intelektual yang harus dilindungi.
Kemudian bagaimana Negara mendukung pemulihan ekonomi pariwisata? Pemerintah telah merespons dengan cepat dan kuat dengan tingkat dan cakupan tindakan yang meningkat dari waktu ke waktu.Â
Sebagian besar negara termasuk Indonesia telah mengadopsi paket stimulus ekonomi (ukuran fiskal dan moneter) bersama dengan pekerjaan langkah-langkah dukungan. Di semua wilayah, sebagian besar tindakan yang ada saat ini bertujuan untuk:
- Memberikan bantuan fiskal dan dukungan keuangan kepada UMK dan pekerja wiraswasta (mencegah kebangkrutan, memastikan kelangsungan hidup dan mengatasi kekurangan likuiditas);
- Mengembangkan program pelatihan online, lokakarya, webinar, dan pertemuan jaringan online, ditujukan untuk membantu bisnis menavigasi dampak COVID-19 dan memberikan saran bagi pengusaha yang terkena dampak krisis, dengan perhatian khusus pada digital transformasi dan kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan digital; dan
- Mempromosikan retensi pekerjaan dan pekerjaan yang aman.
Selama apapun pandemi COVID-19 ini berlangsung, tata kelola dan sinergitas yang baik adalah kunci untuk menghadapinya dan di beberapa negara model kemitraan publik swasta telah diperkuat oleh peran komite dan satuan tugas ditingkatkan dengan partisipasi pemangku kepentingan di berbagai tingkat administrasi dan swasta.Â
Bersamaan dengan langkah-langkah ini, sejak pertengahan Mei 2021 semakin banyak negara yang mengumumkan langkah-langkah untuk memulai kembali pariwisata, khususnya protokol keselamatan untuk mempromosikan pariwisata domestiknya.
Semoga pandemi COVID-19 segera berakhir dan sektor pariwisata ekonomi kreatif akan kembali pulih seperti sedia kala. Semua tindakan dan rencana pemulihan harus sepenuhnya selaras dengan SDGs dan agenda 2030 dengan tujuan pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.Â
Melalui Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema "Recover Together, Recover Stonger". Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H