Mohon tunggu...
Sukoco Hendarto
Sukoco Hendarto Mohon Tunggu... Penulis - ASN Kemenkumham RI

ASN Kemenkumham RI, PAKSI, RUKI, Magister Ilmu Politik Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pariwisata Pulih Geliat Ekonomi Masyarakat Bangkit

19 Maret 2022   21:23 Diperbarui: 19 Maret 2022   21:40 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Bowo Ikhsanto dari Pixabay 

KTT Kepala Negara dan Pemerintahan G20 ke-17 akan berlangsung pada akhir tahun 2022 di Bali. KTT ini akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intensif yang dilakukan dalam Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Kelompok Keterlibatan sepanjang tahun. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). 

G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

"More than 17,000 islands await to amaze you with the abundance of scenic wonders and rich culture of its people. From the untouched beaches, mountains, lakes to the magnificent city skylines throughout the country, explore the wonderful destinations and attractions that made the Wonderful Indonesia experiences". 

Kalimat tersebut merupakan pesan yang disampaikan oleh Pemerintah kepada dunia dalam website g20.org. Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, dan diharapkan dapat turut membangkitkan ekonomi Indonesia di sektor pariwisata. 

Pemerintah memperkenalkan 5 sorotan destinasi kepada masyarakat internasional yakni Bali, Lombok, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Danau Toba. 

Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki keterkaitan rantai nilai kegiatan yang luas dengan berbagai jenis usaha, sehingga mampu menciptakan lapangan usaha yang luas bagi masyarakat. 

Peningkatan devisa dari wisatawan mancanegara, penyerapan lapangan kerja baik formal maupun informal, perdagangan dan jasa dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian terutama di sekitar desa tujuan wisata.

Di awal tahun 2020 di seluruh negara termasuk Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 yang berpengaruh di semua sektor. Sektor industri pariwisata menjadi sektor yang terpukul luar biasa. 

Hal ini akibat dari pembatasan perjalanan yang diberlakukan di hampir semua negara, tak terkecuali Indonesia (World Tourism Organization, 2021). Akibatnya wisatawan mancanegara turun, devisa menurun sehingga berimbas kepada tenaga kerja ekonomi kreatif. 

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk tahun 2020 berjumlah 4.052.923 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 74,84% dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 16.108.600 kunjungan. (Pusat Data dan Sistem Informasi Kemenparekraf, 2021). Penurunan wisatawan mancanegara berdampak langsung pada okupansi hotel-hotel di Indonesia.

Dalam melakukan percepatan pembangunan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akibat terdampak pandemi COVID-19 dibutuhkan perubahan dalam cara pandang dan perilaku seluruh komponen, baik pemerintah maupun masyarakat secara bersama-sama untuk satukan visi misi demi pemulihan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun