Mohon tunggu...
Sutanto Kosasi
Sutanto Kosasi Mohon Tunggu... Guru - Teacher

To infinity and beyond...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terpana dengan Kesuksesan Formula E

3 Juni 2022   22:38 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:40 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan apabila tak ada yang mengikuti cara Anies, alasannya hanya satu: mereka tahu dan sadar, narasi tidak menghasilkan infrastruktur, narasi tidak membuat ekonomi tiba-tiba membaik, narasi tidak membuat suatu negara tiba-tiba menjadi negara maju. Hanya Anies dan pendukungnya yang merasa begitu. Kita cukup tersenyum simpul saja deh dengan tingkah laku mereka.

Tidakkah Kita Patut Berbangga Dengan Pergelaran Formula E Yang Berkelas Intenasional Ini?

 

Bangga iya, karena bagaimanapun ini pergelaran akbar berkelas internasional, tapi tak usah diglorifikasi. Bagi pendukung Anies, tentunya mereka melihat ini sebagai prestasi Anies. Tapi seharusnya mereka sadar, sebagai seorang pejabat yang punya kuasa dan punya duit, Formula E bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan oleh Anies. Ini sama seperti menyematkan label “prestasi” kepada seorang miliarder yang membangun rumah mewah pribadinya yang bernilai puluhan milyar. Toh dia punya duit untuk melakukan itu, punya power untuk melakukan itu, prestasi dimananya ya?

Formula E (FE) sendiri pamornya nggak seberapa dibanding saudaranya, Formula 1. Tingkat kepopuleran FE masih sangat rendah dan ini mengindikasikan bahwa Indonesia tidak akan tiba-tiba dianggap keren dan maju hanya karena sanggup menyelenggarakan FE. Mungkin di masa depan FE bisa menyaingi atau bahkan menggantikan F1 sebagai ajang balapan nomor satu di dunia, tapi untuk saat ini, boleh dibilang mendekati kepopuleran F1 saja masih agak-agak impossible.

Salah satu indikasi tentang seberapa populernya FE ini bisa anda cari di BBC.co.uk. Ketik saja “Formula E” di kolom “search” dan anda akan mendapati bahwa ternyata artikel-artikel tentang FE sangat sedikit sekali. Bahkan artikel tentang juara FE isinya tak lebih dari selusin kalimat (baca: https://www.bbc.com/sport/motorsport/58215182). Bayangkan, itu artikel tentang juara loh. Bandingkan dengan artikel tentang Lewis Hamilton dan Jos Verstappen, satu artikel saja bisa panjang berbelit-belit (contoh: https://www.bbc.com/sport/formula1/59269846).

Saya menggunakan BBC sebagai barometer karena BBC sangat rutin memberitakan hal-hal yang berkaitan dengan olahraga internasional dan tentunya BBC adalah media yang bisa dipercaya dan bisa dijadikan referensi dan juga dibaca oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Jadi bila reporter BBC aja malas menulis artikel tentang Formula E, bagaimana bisa Formula E disebut populer dan pada gilirannya ikut mempopulerkan dan mengangkat harkat dan martabat negara yang menyelenggarakannya? Coverage media sekelas BBC aja sedikit sekali, apalagi coverage dari media lain. Kalau coverage-nya begitu minim, lantas siapa yang tahu dan peduli bahwa Jakarta menyelenggarakan FE tahun ini?

Mungkin anda sekalian sudah tahu bahwa Mercedes, Audi dan BMW sudah menarik diri dari FE, (baca: https://www.bbc.com/sport/motorsport/58260921). Ini mengindikasikan FE tidak terlalu menarik bagi mereka untuk menginvestasikan dananya di sana. Sementara di sini, di Jakarta, malah ada yang kebelet harus mengadakannya, dengan alasan demi mempromosikan masa depan Indonesia yang lebih hijau, untuk mengangkat harkat dan martabat negara, untuk mempromosikan pariwisata di Jakarta dan segudang alasan lainnya. Apakah memang benar sedemikian efektifnya FE ini untuk menggenapi semua alasan-alasan baik tersebut?

Yang pasti, sebagai warga Indonesia, dan walaupun bukan pendukung Anies, saya tetap akan berbangga ada pergelaran FE ini. Tapi untuk urusan glorifikasi dan label prestasi, biarlah pendukungnya saja yang memberikan itu pada sang narator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun