Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Di Saat Pagar Laut Belum Tenggelam, LPG 3kg, Siapa di Balik Layar Jelang Ramadan 1446 H?

3 Februari 2025   14:17 Diperbarui: 3 Februari 2025   14:17 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Terkait harga elpiji 3kg, mengapa Sri Mulyani kagetnya tidak sejak 10/9/8/7/6/5/4/3/2/1 tahun yang lalu? Mengapa kagetnya baru sekarang, jelang Ramadan? Saat ada kasus Pagar Laut, dll? Siapa yang menyuruh kaget?

(Supartono JW.03022025)

Bu Menteri Keuangan RI, selama  ini ke mana saja? Bukankah juga bagian dari rakyat biasa yang dapat amanah menjabat? Sudah berapa periode di Pemerintahan? Kok, bikin gaduh. Maaf, pura-pura kaget, seolah baru tahu bahwa selama ini gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg yang dijual di pasaran tidak sesuai harga Rp 12.700. Padahal Subsidi LPG dari uang rakyat per tabung Rp 30.000, sebab harga resminya Rp 42.700.

Sandiwara basi

Berbagai pihak pun menyoroti sandiwara Sri Mulyani, yang seolah kaget tentang harga LPG 3kg yang diumbar di sosmednya, di saat rakyat juga ingin tahu kelanjutan kisah Pagar Laut, kasus Hasto, kasus 300 triliun, dll. Eh, kini jelang Ramadan 1446, rakyat pun dibuat resah, sebab gas LPG adalah menyangkut hajat hidup rakyat.

Saya sendiri, menyebut bahwa drama LPG, baca elpiji ini adalah drama basi. Mudah ditebak apa tujuan dan ke mana arahnya di saat di +62 kini juga sedang terjadi berbagai drama yang pemicunya juga Pemerintah, baik Pemerintah sebelumnya, mau pun sekarang.

Apakah logis, sebagai sesama rakyat, seorang menteri, hari gini baru tahu rakyat jelata membeli elpiji harganya berapa? Mengapa baru tahu dan pura-pura kagetnya menjelang Ramadan. Sebagai menteri juga mustahil kan tidak tahu bahwa elpiji itu senjata utama rakyat untuk kehidupan sehari-hari?

Tidak masuk akal

Maaf, Pak Presiden, mengapa Anda memiliki menteri yang begini? Masalah elpiji 3kg, yang di pengecer dijual berapa, dari agen resmi berapa, dari pemerintah berapa, rakyat banyak yang tidak tahu. Bahkan banyak yang tidak mau tahu. Sehingga membeli elpiji 3kg Rp 25.000 pun tetap dilakukan demi kehidupan sebagai rakyat jelata tetap berjalan.

Kebijakan elpiji dijual dengan harga berapa dan siapa yang menjual, selama ini, rakyat juga tidak protes, tidak unjuk rasa, tidak melakukan demonstrasi. Tetapi, saat penjualan gas elpiji tidak sesuai aturan, meski rakyat terus dirugikan, selama ini siapa yang "bermain?"

Jadi, saat menterinya pura-pura kaget, lalu berupaya membuat aturan mengembalikan penjualan gas elpiji ke agen resmi, menjelang Ramadan, tanpa sosialisasi dan jalan keluar yang baik untuk pengecer (UMKM) adalah kebijakan menyengsarakan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun