Ini ibarat murid sudah berani melawan guru. Ibarat anak sudah berani melawan orang tua. Tidak akan pernah ada keharmonisan, tidak ada kasih sayang, tidak ada saling menguatkan dan membutuhkan, sulit untuk bekerjasama, dll.
Apakah skuat yang tidak sehat, sakit, akan mampu selamat hingga membawa Garuda lolos ke Piala Dunia? Saya pikir berat. Bahkan mustahil. Bila tidak diobati. Tetapi, yang perlu diobati siapa saja? Pastinya pemain yang besar kepala dan PSSI yang memihak pemain. Ini sangat parah.
Siapa pun pelatih baru yang menggantikan STy, pasti juga akan menemukan masalah yang sama. Apalagi Erick nampak lebih membela pemain dari pada pelatih.
Kasus pemain besar kepala, dan berani ngatur-ngatur pelatih, bila ini benar-benar terjadi, maka inilah kejadian yang saya dengar pertama sejak PSSI ada. Inilah risiko bila pemain naturalisasi lebih dibela oleh PSSI.
Kalau ini benar terjadi, bila saya jadi STy atau siapa pun dan diminta menjadi pelatih Timnas Indonesia, lebih baik mundur. Kalau ini benar terjadi, PSSI dan Erick itu tidak ada wibawanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H