bola nasional pun bertanya. Siapa nama-nama pemain Timnas yang diasuh STy, lalu melawan dan meminta STy dipecat?
Masih dalam episode pemecatan Shin Tae-yong (STy), Â bila benar di antara penyebab STy didepak karena keinginan pemain. Maka, publik sepakTidak hebat-hebat amat
Maaf, sepanjang pengamatan saya, para pemain, khususnya yang dipanggil STy dalam laga ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, standarnya masih banyak yang jauh dari level yang dibutuhkan untuk dapat bersaing di Grup C. Bahkan, bila dibandingkan dengan deretan pemain Jepang, levelnya masih bisa saya sebut separuhnya.
Maksudnya bila rata-rata level pemain Jepang, nilai rapor teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS)-nya 80, maka nilai rata-rata TIPS pemain Indonesia masih 40.
Sementara dibandingkan pemain Australia dan Arab Saudi, bila nilai rapor TIPS mereka 60, Indonesia masih 40. Dan, saya sebut, pemain Indonesia hanya beda tipis dengan Bahrain yang 50 dan China yang bisa jadi malah 45.
Dari catatan tersebut, bila benar STy dipecat karena permintaan atau ada masalah dengan pemain yang sok mau mengatur pelatih. Lalu, Erick Thohir malah lebih membela pemain. Karena, khususnya pemain naturalisasi adalah hasil jerih payah Erick. Erick lebih membalas budi kepada pemain. Apakah langkah Erick dapat dibenarkan?
Maaf, menurut catatan saya, pemain naturalisasi yang saya sebut hebat dan bisa masuk level Piala Dunia itu, hanya 2 pemain. Selebihnya masih level Asia atau Asia Tenggara, meski bermain di Klub Eropa.
Jadi, bila para pemain besar kepala mentang-mentang hasil naturalisasi, STy itu bersama Timnas Korea Selatan pernah mengalahkan Jerman di Piala Dunia. Jadi tahu standar pemain kelas dunia.
Saya pun yakin, STy tahu persis, mana pemain naturalisasi yang memang benar-benar memenuhi standar untuk berjibaku di Piala Dunia.
Sudah tidak sehat
Bila benar, di Timnas sekarang, dihuni para pemain yang besar kepala, lalu berhasil membuat STy dipecat karena STy bukan pelatih bawaan Erick. Sementara pemain naturalisasi adalah hasil upaya Erick. Maka, saya pastikan skuat Timnas ini sudah tidak sehat. Sakit.
Ini ibarat murid sudah berani melawan guru. Ibarat anak sudah berani melawan orang tua. Tidak akan pernah ada keharmonisan, tidak ada kasih sayang, tidak ada saling menguatkan dan membutuhkan, sulit untuk bekerjasama, dll.
Apakah skuat yang tidak sehat, sakit, akan mampu selamat hingga membawa Garuda lolos ke Piala Dunia? Saya pikir berat. Bahkan mustahil. Bila tidak diobati. Tetapi, yang perlu diobati siapa saja? Pastinya pemain yang besar kepala dan PSSI yang memihak pemain. Ini sangat parah.
Siapa pun pelatih baru yang menggantikan STy, pasti juga akan menemukan masalah yang sama. Apalagi Erick nampak lebih membela pemain dari pada pelatih.
Kasus pemain besar kepala, dan berani ngatur-ngatur pelatih, bila ini benar-benar terjadi, maka inilah kejadian yang saya dengar pertama sejak PSSI ada. Inilah risiko bila pemain naturalisasi lebih dibela oleh PSSI.
Kalau ini benar terjadi, bila saya jadi STy atau siapa pun dan diminta menjadi pelatih Timnas Indonesia, lebih baik mundur. Kalau ini benar terjadi, PSSI dan Erick itu tidak ada wibawanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI