Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bila Sepak Bola untuk Bisnis dan Tempat Mencari Makan, maka Tidak Memakai Hati

7 Januari 2025   11:53 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:18 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau pelatih baru dihadirkan, hanya demi sekadar melayani ambisi berlari ke Piala Dunia dan menunaikan kewajiban karena ada utang dari cukong? Padahal berdiri saja belum mampu?

Yang pasti, sebab sejak STy hadir ke Indonesia hingga dipecat, saya selalu mengiringi langkahnya dengan menulisnya menjadi artikel, maka yang saya ungkap kali ini adalah hal objektif mengenai STy.

Kesimpulan saya, STy adalah pelatih yang catatan sejarahnya saat melatih Timnas Indonesia, tidak akan ada pelatih lain yang akan mampu menyamai prestasinya. Prestasi di sini, publik tentu sudah tahu apa maksud prestasi STy, ya.

Apakah prestasi STy, akan semudah membalik telapak tangan diteruskan estafetnya oleh pelatih baru, yang kata Erick sudah diperhitungkan matang dan masih cukup waktu dalam 2,5 bulan?

Pak Erick, STy menangani sepak bola Indonesia secara komprehensip. Tetapi, Anda sebagai Ketua Umum PSSI, malah menangani sepak bola nasional secara parsial. Mengejar dunia, tetapi tidak menyadari dunia yang dipijak kondisinya bagaimana.

(Supartono JW.07012024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun