Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Refleksi 2024 (10) 2025 Tidak Mengulang dari Nol, Proposal Diri?

1 Januari 2025   12:47 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:47 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Sebaliknya, meski apa yang sudah dicapai oleh pemimpin sebelumnya sesuai proposal, layak dihargai dan diteruskan, tetap saja, ada pemimpin yang egois. Tidak mau meneruskan. Bahkan membuat program baru dari nol, dan sama sekali belum teruji oleh "apa pun".

Apakah saya, kita, akan meneladani sosok pemimpin yang tidak menghargai? Sebagai pribadi, apalagi saya, kita sudah melakukan refleksi diri dengan benar dan baik, maka di tahun 2025 ini, melangkahlah dengan proposal diri, tetapi tidak mengulang dari nol.

Tidak mengulang dari nol, salah satu maksudnya yaitu menghargai apa yang sudah kita usahakan, perjuangkan. Yang bisa jadi di dalamnya banyak andil dan bantuan dari orang lain/pihak lain.

Maksud lainnya, hal-hal yang tidak mengulang dari nol biasanya terkait dengan hal atau program yang dibuat dengan perencanaan dan proposal yang matang, sehingga tidak banyak kelemahan dan kekurangannya, tinggal dilanjutkan dan ditingkatkan.

Oleh karena itu, lanjutkan progam-program yang sudah berjalan dengan benar dan baik di tahun 2024 atau tahun sebelumnya. Perbaiki kelemahan, kekurangan, dan kesalahan. Pahami kekuatan diri.

Tetapkan lagi proposal diri dalam bentuk revisi, bila banyak hal baik yang harus dilanjutkan. Tidak lupa, tetap membuat proposal diri baru, karena yakin ada ide, kreativitas, dan inovasi baru yang bisa jadi akan tambah melengkapi proposal diri yang sedang berjalan.

Tetapkan dalam pikiran dan hati untuk selalu berupaya agar saya, kita, senantiasa menjadi diri (pribadi) yang:
(1) Selalu membutuhkan
(2) Rrealistis dan rasional
(3) Tidak egois karena selalu menjaga dan merawat (jasmani, rohani, SQ, IQ, EQ)
(4) Tidak sombong
(5) Berupaya low profile dengan terus belajar dan mengembangkan soft skill
(6) Terus membenahi diri menjadi makhluk sosial
(7) Respek, menghargai dan menghormati orang lain
(8) Tahu diri, tahu berterima kasih, rendah hati, dan pandai bersyukur
(9) Selalu merefleksi diri, sebab refeksi diri adalah paket kehidupan agar menjadi manusia yang berkualitas.

Jangan mencontoh, meneladani yang salah atau yang tidak pantas diteladani. Berikutnya, coba rumuskan kembali proposal diri revisi atau proposal diri yang baru.

Ingat, sebab proposal diri ini pembuat dan pelaksananya adalah diri kita sendiri, meski kini sudah masuk tahun 2025, membuat proposal diri, belum terlambat. Karena bukan proposal kerjasama dengan pihak lain, yang minimal 3 bulan sebelumnya, proposal wajib sudah sampai ke tangan pihak lain sebelum hari H (pelaksanaan kegiatan).

Contoh proposal diri

(I). Judul proposalnya:
Memperbaiki Sikap Tahu Diri
(II). Latar belakang:
-Setelah instrospeksi dan melakukan refleksi diri di setiap menjelang berangkat tidur, saya adalah orang yang tidak tahu diri, identifikasinya:
a. Di rumah, saya hanya mau yang enaknya saja, yang menyenangkan saja, semua harus sudah siap untuk saya.
b. Di tempat perkumpulan kegiatan masyarakat atau olah raga atau tempat kerja misalnya, saya hanya menjadi orang yang hanya memikirkan diri sendiri, tak memiliki empati dan simpati, tak bertanggungjawab, tak disiplin, tak bayar iuran, tapi maunya dinomorsatukan dll, tak berperasaan, tak ada etika, tak komunikatif, slanang-slonong dll.
(III). Tujuan:
Menjadi diri yang tahu diri
(IV). Tema:
Diri yang tahu diri mendapak kebaikan dan teladan untuk orang lain
(V). Jenis kegiatan:
Kegiatan individu, perbaikan karakter diri, tahu diri.
(VI). Sasaran:
Diri sendiri
(VII) Waktu dan tempat kegiatan
Mulai detik ini, tempat di setiap langkah
A. Susunan langkah
1. Perbaikan di lingkungan keluarga
2. Perbaikan di lingkungan perkumpulan kegiatan, sekolah/kampus, kerja, dan masyarakat.
3. Setiap jelang tidur, instrospeksi dan refleksi diri atas perbaikan langkah hari ini, untuk perbaikan esok hari.
4. dll
(VIII). Panitia:
Diri saya sendiri
(IX). Anggaran:
Sesuai kebutuhan di tempat perbaikan, semisal belum bayar iuran SPP, menunggak berapa dll.
(X). Penutup:
Melakukan instrospeksi dan refleksi diri di setiap menjelang tidur dengan sebelumnya mengevaluasi langkah hari ini dengan meminta saran dan masukan dari orang lain yang bersinggungan dengan langkah perbaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun