Apa akibat dari keteladanan makhluk sosial yang hanya berkedok sosial tersebut di tengah rakyat. Bahkan dilakukan oleh orang-orang yang paham tentang agama? Di antara akibatnya, banyak kejadian, ketika suatu kegiatan masyarakat atau kekeluargaan membutuhkan bantuan dari para donatur atau para sponsor, orang-orang "kaya harta", akan cepat menjawab ketika disodori proposal kegiatan: "Maaf, kami sudah menyumbang ke Masjid", atau "Maaf, dana sosial kami sudah ... dan ... ". Ada juga yang menjawab: "Maaf, produk kami tidak nyambung dengan kegiatan Anda, bila kami menjadi donatur, apalagi sponsor". Luar biasa, bukan?
Dari jawaban orang-orang yang menolak memberikan bantuan baik dalam bentuk donatur atau sponsor, seringkali langsung mencerminkan bahwa orang yang dimintai bantuan itu, jauh dari kategori mahluk sosial.
Sebab, siapa pun yang kegiatannya jelas untuk masyarakat atau kekeluargaan, apalagi bila sudah diketahui track record atau rekam jejak dan ada catatan mengenai apa yang telah dilakukan seseorang atau organisasi atau kekeluargaan di masa lalu hingga kini, tentu memang tujuannya untuk sosial. Bukan untuk digelapkan/dikorupsi.
Jadi, bila seseorang memang sudah tergolong makhluk sosial, saat ada yang meminta bantuan, itu juga pasti sesuai dengan track record yang bersangkutan dan diketahui masyarakat. Saat, menolak atau tidak dapat membantu, tidak perlu dengan kata-kata yang "menyakiti".
Sebab, manusia sebagai makhluk sosial, bila kecerdasan spiritual (SQ), intelegensi (IQ), personalitynya (EQ) mumpuni serta kompeten dalam soft skill, maka bersosial, berderma, berbagi, menjadi bermanfaat, dapat di semua ruang kehidupan, bukan hanya pada kegiatan yang bertema agama. Menjadi sponsor atau donatur, juga tidak harus produknya nyambung atau tidak nyambung dengan kegiatan yang membutuhkan bantuan.
Hakikat manusia
Hakikat adalah sesuatu yang mengandung makna dasar atau unsur yang ada dalam suatu benda. Karenanya, hakikat manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk suatu hukum, mendirikan sebuah kaidah perilaku dan kerja sama antar kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, bantuan dari spesialisasi dan organisasi atau integrasi lain sangat diperlukan. Hal itu dikarenakan kemajuan manusia yang terlihat akan bersandar pada sebuah kemampuan manusia.
Kemampuan tersebut adalah kerja sama dengan kelompok yang lebih besar. Bekerja sama secara sosial adalah sebuah syarat untuk menjalankan kehidupan yang baik di dalam suatu masyarakat yang saling membutuhkan. Â Kesadaran suatu manusia sebagai makhluk sosial akan memberikan rasa tanggung jawab untuk mengayomi seseorang dengan lebih baik.
Oleh sebab itu, dari catatan-catatan tersebut, ada baiknya, diri kita bercermin, merefleksi diri, jangan sampai hidup di dunia, kita sia-siakan, diri kita justru jauh dari ciri-ciri makhluk sosial yang seharusnya ada dalam diri kita. Coba kita cek ricek lagi dengan pertanyaan-pertanyaan umum terkait sikap yang seharusnya dilakukan seseorang sebagai makhluk sosial.
Pertanyaannya adalah apakah selama ini, saya,
(1) Bersosialisasi di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain karena kerelaan hati. Bukan paksaan, apalagi karena ada maksud tersembunyi?
(2) Bersosialisasi di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain karena hanya untuk memanfaatkan dan mengambil keuntungan pribadi?
(3) Bersosialisasi di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain karena untuk pamer, unjuk kesombongan?
(4) Suka terlibat ikut gotong royong, di lingkungan mana pun, tempat kita bersosialisasi dan berinteraksi, bahkan di tempat umum atau lain yang saat kita lewati membutuhkan bantuan?
(5) Mentaati peraturan khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi dan umumnya di tempat lain yang kita terlibat atau hadir?
(6) Aktif bertegur sapa khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi?
(7) Memiliki rasa empati dan simpati khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di tempat lain?
(8). Membantu orang lain khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga tempat lain yang butuh bantuan?
(9). Saat bergabung dalam organisasi masyarakat atau menjadi anggota kekeluargaan, saya pribadi yang "aktif"?
(10). Menjaga hubungan baik khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga dengan pihak lain/tempat lain?
(11). Menjaga ketertiban dan keamanan khususnya di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga lingkungan lain/tempat lain?
(12). Bersosialisasi di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(13). Saling menghormati di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(14). Saling mengingatkan di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(15). Saling memberi semangat dan motivasi di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(16). Mengedepankan kepentingan bersama di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(17). Bersikap jujur di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(18). Menerima perbedaan di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi, juga di lingkungan lain/tempat lain?
(19) Berterima kasih, khususnya kepada orang-orang yang menerima saya dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan mereka?
(20) Bermanfaat atau memberi manfaat, khususnya khususnya bagi orang-orang di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi?
(21) Menjadi pandai mendengar saat bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi?
(22) Apakah saya bersyukur dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat saya bersosialisasi dan berinteraksi?