Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Saya Orang yang Low Profile dan Mumpuni dalam Soft Skill?

26 Desember 2024   23:10 Diperbarui: 26 Desember 2024   23:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah teruji, orang yang low profile karena mumpuni soft skillnya, akan cerdas dalam adaptasi, sosialisasi, komunikasi, problem solving, kepemimpinan, keorganisasian, etika dan moralitas, pengambilan keputusan (Decision making), hingga manajemen waktu (Time management).

Orang-orang yang low profile, karena mumpuni dalam soft skill, khusus dalam manajemen waktu, akan selalu mampu dan terampil dalam mengatur dan memanfaatkan waktu dengan benar dan baik untuk mencapai tujuan dengan efisien, tetapi produktif.

Juga mumpuni dalam meyusun
perencanaan dan pengendalian waktu untuk menyelesaikan tugas dan aktivitasnya, tahu skala prioritas, tahu mengatur jadwal, tahu menetapkan tugas, dan mengalokasikan waktu dengan optimal. Sehingga ada keseimbangan antara kehidupan pibadi, pekerjaan, kekeluargaan, kemasyarakatan dan sosial.

Dihargai, disegani, dihormati

Dalam praktik kehidupan nyata, dari pengalaman nyata yang saya lihat di berbagai bidang kehidupan, orang-orang yang low profile dan mumpuni dalam soft skill, dihargai, disegani, dihormati. Jarang yang meremehkan, kecuali orang yang iri, dengki, syirik atau yang "bersaing" tidak benar dan tidak sesuai aturan.

Terlebih, saya sangat memahami, bahwa low profile itu sama dengan seni kehidupan yang tidak semua orang tahu, mengenal, memahami. Dan, untuk diketahui, orang yang low profile, tidak perlu membuktikan diri dan mengaku-aku bahwa dirinya low profile.

Sebab, biasanya, orang lain/pihak lain akan tahu bahwa yang low profile itu memiliki pengaruh kuat dalam setiap lini kehidupan, kegiatan, kekeluargaan, pekerjaan, dan lainnya, yang ditekuni.

Dalam praktiknya, orang yang low profile, karena mumpuni dalam soft skill, pondasinya cerdas SQ, IQ, dan EQ, maka akan mudah dikenali, karena:

(1) Tidak banyak kata

Orang low profile tidak banyak kata-kata. Mereka sering kali diam, tetapi pemikirannya tajam, analisisnya mendalam. Cerdas membaca situasi, cerdas mengamati perilaku orang lain, dan memahami "konteks" sebelum memutuskan dan bertindak.

Kendati pun berbicara, kata yang keluar berbobot. Tidak perlu bicara keras apalagi teriak untuk membuat orang lain konsentrasi dan memperhatikan. Memanusiakan manusia. Orang yang awalnya meremehkan, berikutnya akan paham sedang berhadapan dengan siapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun