"Kalau kita rinci program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari, kurang lebih," ujar Prabowo.
Padahal, sebelumnya, pemerintah berencana menganggarkan Rp 15.000 per porsi. Namun, anggaran sebesar Rp 10.000 dinilai cukup layak untuk memenuhi kebutuhan makanan bergizi.
"Kita ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," jelasnya.
Program makan bergizi gratis ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk buruh.
Prabowo menambahkan, keluarga dengan "desil" terbawah yang memiliki 3-4 anak bisa menerima manfaat berupa makanan senilai Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per hari. Jika diakumulasi, bantuan ini bernilai sekitar Rp 2,7 juta per bulan.
Desil adalah istilah statistik yang membagi sekumpulan data yang terurut menjadi sepuluh bagian yang sama untuk digunakan sebagai pembagi Jumlah Penduduk Miskin seluruh desa ke dalam sepuluh bagian/kelompok.
Dalam APBN Rp 15.000?
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebutkan bahwa sebenarnya, dalam APBN, alokasi anggaran untuk program ini masih dihitung sebesar Rp 15.000 per porsi.
Namun, pelaksanaannya bersifat fleksibel sesuai dengan tingkat harga bahan pangan di setiap daerah. "Hitungan APBN adalah Rp 15.000 per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah," ujar Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Dadan menambahkan, kemungkinan adanya subsidi silang. Daerah dengan biaya bahan pangan lebih rendah akan memberikan kelebihan anggaran untuk mendukung daerah dengan harga pangan lebih tinggi. "Implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing".
Atas penjelasan Dadan ini, kira-kira rakyat bingung tidak ya? Presiden memastikan anggaran PMBG Rp 10.000, tapi dalam APBN tetap Rp 15.000. Lalu, implementasinya akan disesuaikan dengan kondisi daerah. Ini bagaimana, sih ?Mungkin ada yang harus siap-siap ini. Lahan basah siap "dimainkan!"