Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Makan, Membaca, dan Olahraga Beregu/Tim untuk Anak Indonesia

11 November 2024   08:47 Diperbarui: 11 November 2024   09:14 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Artinya, kualitas dan pola makan, aktivitas olahraga dalam tim, serta kegiatan membaca, signifikan meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kognitif adalah segala hal yang berkaitan dengan proses berpikir, memahami, dan memecahkan masalah.

Dijelaskan lebih terperinci dari temuan hasil penelitian ini, bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga tim (sepak bola, basket, voli, dll), dapat meningkatkan keterampilan otak anak-anak, didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang menunjukkan adanya hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Di sisi lain, National Institutes of Health, juga mengungkapkan temuan dari hasil penelitiannya, bahwa anak-anak yang melakukan olahraga (terutama tim) memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan tingkat kecemasan serta depresi yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya.

Secara khusus, olahraga tim/beregu mendorong peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.

Universitas Cambridge pada awal 2023, dalam penelitiannya juga menemukan bahwa membaca untuk hobi ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir yang lebih baik pada anak-anak.

Sementara, menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cincinnati Children's Hospital, anak-anak yang lebih sering membaca mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membaca mereka dengan bermain handphone atau komputer.

Selanjutnya, penelitian oleh American Psychological Association, menghasilkan temuan, anak-anak yang bermain video game di handphone atau layar komputer tidak selalu buruk. Pasalnya, video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, seperti meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial terutama jika dimainkan dalam kelompok akan sangat signifikan melatih keterampilan sosial.

Khusus hasil penelitian dari American Psychological Association, terkait anak-anak yang bermain video game di handphone atau layar komputer tidak selalu buruk ini, banyak ditanggapi oleh berbagai pihak. Tanggapan umumnya adalah asal terkontrol. Artinya ada pengawasan, sehingga anak-anak tidak kecanduan.

Sebab, bukan hanya terjadi di Indonesia, di hampir seluruh dunia, sudah ada dampak serius terhadap anak-anak yang kecanduan bermain video game di handphone atau layar komputer.

Kontrol

Agar anak-anak berkembang jiwa dan raganya dengan benar baik, sesuai hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk raga yang sehat dan kuat, kualitas dan pola makan anak yang terstruktur, benar, dan baik adalah pondasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun