Apakah Erick berpikir, untuk apa PSSI menggelar Liga 1, 2, dan 3. Â Abai terhadap sepak bola akar rumput. Tapi dipikiran dan hatinya adalah PRESTASI?
Dua sisi
Sebagai praktisi, pengamat, pembina sepak bola akar rumput, sebagai pratiksi dan pengamat pendidan nasional yang sudah mengelola SSB jelang 27 tahun, saya melihat sepak terjang Erick Thohir dalam sepak bola instan, ada dua sisi, yaitu positif dan negatif.
(1) Secara positif, untuk meraih prestasi, modalnya harus kuat "logistik" seperti apa yang dilakukan oleh Erick Thohir. Karena logistik kuat, statuta juga mengatur hal instan itu (baca: naturalisasi), maka apa masalahnya bila dilakukan?
(2) Secara negatif, Erick sudah menularkan pendidikan meraih prestasi kepada rakyat Indonesia secara instan karena sedang dalam posisi memegang jabatan/kedudukan, sedang "kaya". Tidak perlu harus berjuang dan berdarah-darah dari nol.
Hal negatif tersebut, tentunya akan sulit diteladani oleh siapa pun yang menjalankan estafet kepimpinan di PSSI. Apalagi oleh rakyat Indonesia yang masih bergelimang penderitaan dan kemiskinan. Sementara, cara instan yang dilakukan Erick dalam sepak bola dan Timnas adalah hal "Mewah dan Kemewahan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H