Luar biasa, momentum SAKRAL, Â peringatan HUT RI, yang seharusnya menjadi kebahagiaan untuk rakyat Indonesia karena telah lepas dari penjajahan kolonialisme, dengan perjuangan dan pengorbanan yang dibayar dengan darah dan nyawa, peringatannya justru dijadikan pesta pora ambisi pribadi.
Bahkan, dalam mewujudkan ambisi pribadinya, yang bisa jadi didukung oleh pihak "tertentu" yang hanya berkepentingan dan mencari keuntungan pribadi dan gerbongnya, Jokowi malah dengan enteng terus menyepelekan bangunan bersejarah peninggalan penjajah kolonialisme.
Bahkan di berbagai kolom komentar media massa dan media sosial pun warganet sangat kecewa dan marah atas pernyataan Jokowi yang mengungkapkan dirinya selalui dihantui saat berada di Istana Negara Jakarta dan Bogor. Sebab, itu dia memaksakan berdirinya IKN.
Warganet pun rata-rata menanggapi bahwa Presiden kita ini sudah mulai masuk fase Post power syndrome karena sebentar lagi lengser. Dan sekaligus meminta Jokowi membongkar semua Stasiun Kereta dan bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda.
Dalam kolom komentar, disimpulan bahwa netizen, warganet, sangat sedih, prihatin, miris, karena demi ambisi IKN, Jokowi sampai menutup mata bahwa bangunan peninggalan kolonialisme itu, yang membangun dan mengerjakan juga rakyat jelata Indonesia. Dikerjakan oleh tangan-tangan Indonesia yang sampai disiksa, berdarah-darah, hingga kehilangan nyawa.
Ingat, Rp 87 miliar itu uang rakyat, tapi demi wujudkan mimpi pribadi, keluarga, dinasti, oligarki, cukong, dll, dengan entengnya dipakai untuk PHJ terselubung di balik HUT RI. Sementara sebagian besar rakyat Indonesia yang miskin pendidikan, miskin harta, masih tetap bergelimang penderitaan, harus menjadi penonton, uangnya dipakai pesta pora dengan langkah tanpa hati, buta, dan tuli.
Adakah keberkahan dari perayaan HUT RI ke-79 yang seharusnya sakral, tetapi diubah menjadi pesta demi melayani ambisi pribadi? RP 87 miliar Itu uang rakyat. Apakah siap bertanggung jawab?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H