MKST dibagi dua sesi. Pertama, Workshop tentang SSB pada 1-2 Juli 1999. Kedua, Turnamen SSB diselenggarakan pada 3-11 Juli 1999.
Workshop tentang SSB dipimpin langsung oleh Direktur Pembina Usia Muda PSSI, Ronny Pattinasarani, menghadirkan praktisi sepak bola nasional seperti Risdianto dengan peserta 16 manajer dan pelatih SSB peserta MKST yang dipilih dan diundang oleh PSSI.
MKST adalah hasil kolaborasi kerjasama antara PSSI, PT Matahari Department Store, Tbk, Tabloid Go, dan Gelangang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro (GMSB) Kuningan, Jakarta.
16 SSB Pelopor Indonesia
Hasil MKST, pun menjadi catatan sejarah, 16 SSB peserta MKST adalah SSB Pelopor di Indonesia, di antaranya:
ASIOP, Bina Taruna, Mutiara Cempaka, Sukmajaya, Gala Puri, Bekasi Putra, Pelita Jaya, Jayakarta, BIFA, Pamulang, Harapan Utama, Bintaro Jaya, Bareti, Camp 82, Depok Jaya dan Kemang Pratama.
Dari 16 SSB peserta turnamen SSB resmi tersebut, dapat dilihat, hingga kini, mana SSB yang masih hidup dan bertahan. Namun, yang pasti, itulah 16 SSB cikal bakal yang melahirkan SSB menjamur di Indonesia. Itulah 16 SSB Pelopor di Indonesia.
Adakah PSSI sekarang "ngeh" dengan sejarah SSB di Indonesia? Bahwa sesuai catatan saya, 1 Juli 2024 adalah Peringatan Hari SSB Indonesia (PHSSBI) ke-25 tahun (seperempat abad).
Selamat 1/4 nama SSB bergaung di Indonesia 1 Juli 1999-2024. Ucapan ini sengaja baru saya tulis, tidak tepat tanggal 1 Juli yang lalu, sebab saya sesuaikan dengan "kemewahan" sepak bola nasional yang dibangun Erick Thohir.
Yang pasti, namanya akar, meski tidak mendapat asupan "mewah", tetapi tetap ada yang merawat dan menyiram, akan selalu tumbuh dan berkembang. Itulah fakta sepak bola akar rumput Indonesia bernama SSB, bukan nama lain yang "sok-sok-an" dengan istilah wadah lain, tetapi tidak paham "kedalamannya".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H