Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lawan Fase Grup Bukan Level Timnas U-19, Pemain Turun dari Bench Pemain, Cadangan?

17 Juli 2024   14:36 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:39 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia U-19 Indonesia akan mengawali laga versus Filipina dalam laga Grup A Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, pukul 19.30 WIB. Selain Filipina, di Grup A juga ada lawan Kamboja dan Timor Leste.

Fase grup, bukan level Garuda

Menilik lawan-lawan di Grup A, baik berdasarkan catatan head to head mau pun catatan matematis tim, secara obyektif, Filipina, Kamboja, dan Timor Leste bukanlah lawan yang selevel dengan Timnas Garuda asuhan Indra Sjafri.

Sebab bukan levelnya, maka lawan pun tentu ingin membuktikan diri, akan mampu meladeni Garuda. Mampu mengimbangi permainan, bahkan sangat berambisi mengalahkan Garuda.

Sementara bagi Garuda U-19, kemenangan adalah hal yang wajar. Tetapi bila permaian Garuda di bawah standar, di luar ekspetasi, ke luar dari catatan matematis, dan mengingkari hasil head to head sebelumnya, tentu akan menjadi hal yang memilukan dan memprihatinkan.

Karenanya, di laga awal menghadapi Filipina, Indra menyebut, pasukannya akan pantang meremehkan sang lawan.  "Semua tim peserta Grup A bagus, ada banyak perubahan, pembinaan di setiap negara," kata Indra Sjafri dikutip dari situs PSSI.  

"Jadi, kami tidak akan menganggap remeh lawan. Kami tidak terlalu mengomentari lawan, kami fokus pada tim sendiri. Tentu saja kami ingin menang," katanya.  

Sementara itu, Josep Maria Ferre, selaku pelatih Filipina, mengakui timnas U-19 Indonesia merupakan tim tangguh pada Piala AFF U19 2024.  

"Mereka memiliki pemain yang bagus. Saya sangat terkejut dengan kerja bagus tim Indonesia, apalagi mereka mempersiapkan turnamen ini dengan baik," ucapnya.  

"Saya pikir, tim kami hanya persiapan selama tiga bulan. Namun, kami terus berkembang untuk turnamen ini," ujar Josep Maria Ferre.  

"Untuk turnamen ini, kami pikir Indonesia tim kuat. Mereka memiliki kesempatan yang bagus," tutur pelatih asal Spanyol tersebut.  

Sebelum laga versus Filipina, penggawa Garuda memiliki kesempatan mempelajari pasukan Timor Leste meladeni Kamboja yang akan digelar lebih dulu di Stadion Gelora Bung Tomo pada pukul 15.00 WIB.  

Tidak jemawa, cerdas TIPS

Pasukan Indra Sjafri yang sudah menyadari bahwa lawan-lawan di Grup A masih di bawah level, tidak boleh jemawa. Lalu, harus mengambil kesempatan sebaik mungkin dengan bermain cerdas TIPS (teknik, intelegensi, personality, speed).

Dengan cerdas TIPS, maka akan bermain kolektif, tidak egois, tidak individualis.

Paradigma pemain cadangan

Jujur saya selalu "geli" saat host atau komentator sepak bola di televisi Republik Indonesia, yang begitu "sok tahu" dan seolah lebih tahu dari pelatih. Pasalnya, host dan komentator seolah menjadi corong pelatih dengan menyebut atau memberikan komentar bahwa 11 pemain yang diturunkan sejak kick adalah pemain utama, pemain starter.

Lalu, bila pemain masuk lapangan dari bench pemain, lalu disebut pemain cadangan. Maaf, bro-bro yang menjadi host/komentator. Anda tidak tahu apa yang ada di kepala Tim Pelatih. Tidak tahu strategi dan taktik. Tidak tahu kondisi pemain, mana yang siap secara TIPS atau tidak.

Sepak bola zaman sekarang, banyak pelatih menurunkan pemain utama bukan dari kick off, bukan starter. Lihat Scaloni, mengantar Argentina Juara Copa America 2024. Menempatkan pemain utama Lautaro Martinez bukan sebagai starter, tidak diturunkan sejak kick off. Tetapi masuk lapangan dari bench pemain.

Sebab strategi dan taktik jitu itulah. Menyimpan pemain utama, dan menurunkannya di saat yang tepat, Albiceleste pun mampu menang dramatis 1-0 atas Kolombia lewat gol Lautaro Martinez di masa perpanjangan waktu.

Jadi, sepak bola modern saat ini, yang namanya pemain utama, tidak selalu diturunkan sejak kick off/starter. Sebaliknya, pemain yang dimainkan dari bench pemain pun, bukan lagi pemain cadangan. Ayo jadilah cerdas, jangan menjadi host/komentator yang memandu laga menyesatkan, tidak mendidik, membuat lebel yang hanya melihat dari yang kasat mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun