Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Anggota Tim yang Menanam dan Merawat Team Work - Team Building

12 Juli 2024   07:59 Diperbarui: 12 Juli 2024   08:38 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Dalam menjalani hidup ini, sudahkah dalam setiap tim yang saya menjadi bagian anggota di dalamnya, tertanam hal team work dan team building? Bila sudah, apakah selama ini saya merawatnya dengan benar dan baik, sehingga saya menjadi bagian anggota tim yang berkiprah untuk kemaslahatan tim?(Supartono JW.12072024)

Ketika etika dan moral sudah menjadi barang murah dan terus dipertontonkan di negeri ini, akankah kita terseret arus ikut meneladaninya?

Apa andil kita saat mejadi pribadi dan bahkan menjadi bagian anggota dalam sebuah tim, agar tidak ikut terseret arus ikutan membuat hal etika dan moral menjadi barang murah?

Menanam dan merawat

Menanam dan merawat kerja tim (team work) dan pembangunan tim (team building) di dalam pikiran dan hati setiap individu yang menjadi bagian dari sebuah tim "apa pun", dan mempraktikannya sejalan dan sesuai visi, misi, tujuan tim. Pondasinya ikhlas, respek, tahu diri, peduli, dan rendah hati. Tim adalah kelompok, regu, kesebelasan, dll.

Egois, mementingkan diri sendiri

Selama ini banyak kasus terjadi, sebuah tim terganggu proses menanam dan merawat kerja tim dan membangun timnya, karena di dalam tim ada pribadi/individu yang hanya mementingkan diri sendiri, egois.

Tim yang sudah dididik, dilatih, dibina, tahu-tahu ada individu yang karena hanya mementingkan dirinya, egois, individulis, demi memenuhi hasrat dan ambisinya, dengan enteng "pergi".

Ini berbeda dengan individu yang sudah menjadi bagian dari tim, namun "pergi" karena memiliki visi, misi, dan tujuan, yang sejalan, tapi harus terpisah "gerbongnya".

Karenanya, semua tim jenis apa pun harus "bersyukur" bila ada anggotanya "pergi" karena hasrat dan ambisi pribadi yang egois individualis. Tim yang ditinggalkan justru sudah dihindarkan dari marabahaya kehancuran kerja tim dan pembangunan kerja timnya.

Team work

Team work adalah cara anggota tim bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membagi tugas, bertukar ide, dan mendukung satu sama lain. Sebab team work adalah fondasi dalam menciptakan budaya kerjasama tim yang harmonis dan efisien.

(Job description) Dalam team work setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing (job desc). Pembagian tugas yang jelas membantu tim tetap terorganisir.

(Kerjasama) Team work mendorong anggota tim untuk bekerja sama. Mereka berbagi ide, memberikan masukan, dan mencari solusi bersama.

(Ketergantungan) Team work itu ketergantungan: Anggota tim saling bergantung satu sama lain. Keberhasilan satu anggota tim dapat memengaruhi keseluruhan tim, sehingga kerjasama yang baik sangat diperlukan.

(Komunikasi) Komunikasi vital: Komunikasi yang baik adalah kunci untuk team work yang efektif. Anggota tim perlu terbuka satu sama lain, mendengarkan, dan menjawab dengan baik.

(Konflik) Dalam team work ada cara mengatasi Konflik: Konflik dalam tim mungkin tak terhindarkan. Namun, team work melibatkan kemampuan untuk mengatasi konflik secara sehat dan produktif.

Team Building

Team building adalah proses yang dirancang untuk memperkuat hubungan antara anggota tim, mengembangkan keterampilan mereka, dan meningkatkan seluruh aspek hingga rasa mmiliki.  

Team building menciptakan kesempatan bagi anggota tim untuk belajar lebih banyak satu sama lain, mengembangkan kepercayaan, dan merasa lebih nyaman bekerja bersama.

(Meningkatkan Keterampilan) Kegiatan team building dirancang untuk meningkatkan keterampilan tertentu, seperti komunikasi, pemecahan masalah, dan kepemimpinan.

(Membangun Hubungan) Selama proses kegiatan tim, team building, membuat anggota tim dapat lebih dekat satu sama lain dan membangun hubungan yang kuat. Ini memengaruhi cara mereka berinteraksi saat menjadi bagian dalam tim.

(Kepercayaan) Team building membantu dalam membangun kepercayaan di antara anggota tim. Ketika anggota tim merasa nyaman/tidak nyaman/kecewa satu sama lain, mereka akan membagikan perasaannya dengan ide positif-solutif, demi mengatasi masalah bersama. Saling suport, mendukung, dan meguatkan. Bukan sebaliknya, membuat malah membuat masalah baru, konflik. Yang seperti ini, artinya membahayakan proses terbentuknya bangunan tim yang kuat dan kokoh.

(Meningkatkan Motivasi) Ketika tim merasa terhubung satu sama lain, motivasi untuk mencapai tujuan bersama meningkat. Mereka merasa memiliki dukungan tim di belakang mereka.

(Pengakuan dan Penghargaan) Team building sering melibatkan pengakuan atas pencapaian individu dan tim. Ini meningkatkan semangat dan rasa dihargai di antara anggota tim. Pengakuan dan penghargaan itu bukan karena suka tidak suka, kedekatan, dll. Tetapi berdasarkan proses yang sudah dilalui. Akademis, tersistem, terukur. Karenanya, pengakuan dan penghargaan bukan melulu pada prestasi, keberhasilan, tapi ditemukannya masalah dan bagaimana solusinya setelah dilakukan penilain dan evaluasi.

Sudahkah saya?

Dalam menjalani hidup ini, sudahkah dalam setiap tim yang saya menjadi bagian anggota di dalamnya, tertanam hal team work dan team building? Bila sudah, apakah selama ini saya merawatnya dengan benar dan baik, sehingga saya menjadi bagian anggota tim yang berkiprah untuk kemaslahatan tim?

Bukan menjadi biang keladi kegagalan dan kehancuaran tim, karena sikap egois, individualis, mementingkan diri sendiri, tidak tahu diri, tidak simpati-empati, tidak respek, tidak merasa memiliki, tidak rendah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun