Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Drama Liga 3, "Tiga Klub Dicurigai" Mulus ke 8 Besar

27 Mei 2024   09:07 Diperbarui: 27 Mei 2024   09:27 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Bukan sepak bola Indonesia namannya bila tidak ada yang unik dan aneh. Atas keunikan dan keanehan yang seharusnya sejak awal dapat dicegah oleh PSSI, nyatanya keunikan dan keanehan yang pastinya menabrak aturan FIFA, AFC, bahkan dari PSSI sendiri, justru tetap dengan santainya dilanggar oleh pengurus PSSI, PSSI di bawah Erick Thohir pun tetap bergeming.

Bagaimana PSSI?

Bahkan, meski ada yang menabrak aturan, kompetisi  resmi Liga 3 yang dihelat PSSI, terus mengalir hingga putaran nasional Liga 3 2023/2024 menyelesaikan babak 16 besar. Lalu, delapan tim pun sudah dipastikan melaju ke babak delapan besar.

Mereka adalah Persiku Kudus, Persekabpas Pasuruan, Dejan FC, Tornado FC Pekanbaru, Persikas Subang, Persibo Bojonegoro, Persikota Tangerang, dan Adhyaksa Farmel FC.

Tiga tim yang saya sebut terakhir inilah, yang sejak awal kompetisi Liga 3 digulirkan sudah menarik perhatian para pengamat, praktisi, dan publik sepak bola nasional. Pasalnya, tiga tim tersebut dikaitkan atau ada kaitannya dengan Anggota Exco PSSI dan Plt Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta: Eko Setyawan.

Bila PSSI "cerdas", lalu tiga tim memang terkait dengan Eko, maka sebelum Liga 3 digulirkan, tentu dua tim di antaranya akan terkena masalah, alias digugurkan dari kesertaan kompetisi Liga 3, saat masih babak penyisihan wilayah/provinsi.

Sebelum akhirnya saya tulis artikel ini, karena beberapa rekan praktisi dan pengamat sepak bola berbagi pesan menyoal tiga tim ini, mereka sedih, prihatin, "jengkel", maka atas dasar kepedulian dan keprihatinan karena sepak bola nasional berkali-kali justru dirusak oleh pengurus PSSI sendiri, sebab beberapa dari "mereka" masuk gerbong pengurus PSSI hanya sebagai kedok. Menggunakan PSSI hanya sebagai kendaraan "kepentingan" saya pun terpaksa  menulis.

Latar belakang lainnya, mengapa saya tulis artikel ini, saya juga membaca, para netizen  menyerbu kolom komentar tiga klub tersebut. Misalnya di kolom komentar Instagram, Persikota Tangerang. Banyak dari mereka yang menaruh curiga dengan kelolosan ketiga tim itu. Seperti"

"Kelihatan banget mainnya," ujar seorang netizen di kolom komentar Persikota.

Terlebih pertandingan itu disiarkan di Youtube resmi PSSI. Terlihat di sana para pemain dari kedua tim seperti malas-malasan dan tidak mau mencetak gol ke gawang lawan. Kedua tim memang sama-sama membutuhkan hasil imbang untuk bisa lolos berdua ke babak delapan besar. 

Apa salahnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun