Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Memetik Pelajaran, Gagal 3 Kali oleh Sebab yang Sama

10 Mei 2024   17:18 Diperbarui: 10 Mei 2024   17:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar nalar dan dugaan, Witan cs pun malah mampu menekuk Korea Selatan di delapan besar. Sepertinya, pihak "itu" tidak perlu mencurangi Indonesia, karena yakin akan kalah dari Australia, Yordania, dan Korea Selatan.

Nah, agar jangan sampai lolos Olimpiade, pihak "itu" pun membuat skenario untuk laga semi final dan perebutan tempat  ketiga. Dilanjutkan skenario di babak playoff.

Andai Witan dan Dewangga mawas diri, cerdas, tentu tidak akan melakukan pelanggaran yang memang momentumnya ditunggu oleh wasit.

Andai para pemain juga mawas diri, tentu akan memaksimalkan diri untuk bermain kolektif dan tim demi memenangi laga. Sayang, beberapa pemain tetap tampil tidak mawas diri. Baik saat lawan Uzbekistan, Irak, mau pun Guinea. Beberapa pemain mempersulit dirinya dan Indonesia karena hukuman kartu kuning dan merah.

Saya setuju dengan pernyataan beberapa pihak, pasukan Garuda Muda U-23 ini adalah generasi emas. "Mereka adalah buah dari pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan kompetisi yang tidak instan. Entah berapa tahun lagi akan lahir generasi emas model Timnas U-23 ini.

Namun, yang pasti, apresiasi layak ditujukan untuk STy dan Witan cs, karena sudah membuat takjub Asia dan Dunia. Sepak bola Indonesia menjadi perbincangan dunia.

Selalu mawas diri. Sulit melawan kecurangan. Bila tahu ada pihak yang akan curang, apalagi secara TSM, maka siapkan diri dengan cerdas. Hindarakan diri dari momentum yang akan menghukum diri kita karena kesalahan dan kebodohan yang kita buat. Sebab, momentum kesalahan dan kebodohan itu, sedang ditunggu atau sengaja dipancing oleh pihak yang "curang".

(Supartono JW.10052024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun