Apakah dalam matchday terakhir Grup A Piala Asia U-23, Minggu malam (21/4/2024), Timnas Indonesia U-23 mampu mengalahkan atau minimal dapat bermain imbang atas Yordania U-23, Â di Abdullah bin Khalifa Stadium?Apakah Qatar U-23 juga akan mampu menggulung atau minimal bermain seri Australia U-23 di Jassim Bin Hamad Stadium, Al Rayyan yang sama-sama dihelat pukul 22.30 WIB?
Yang pasti, bila Garuda Muda minimal mampu bermain imbang, maka dapat dipastikan slot runner up menjadi milik Indonesia dan mengantar Witan cs ke babak 8 besar.
Sesuai regulasi Piala Asia U-23, penentuan ranking di penyisihan grup jika terdapat dua tim atau lebih dengan poin yang sama, akan memakai head to head lebih dulu, baru selisih gol dan produktivitas gol.
AFC menetapkan ada beberapa poin tiebreaker (kesamaan nilai) yang akan menentukan siapa tim yang berada di atas dan berada di bawah jika perolehan poin sama. Adapun aturan Tiebreaker Piala Asia U-23 2024 adalah:
(1) Jumlah poin
(2) Head to Head kedua tim
(3) Selisih Gol
(4) Jumlah Gol yang dicetak
(5) Adu penalti, jika dua tim yang perolehan poinnya sama bertemu di pertandingan terakhir grup.
6. Poin Kedisiplinan
7. Ambil undian
Atas regulasi itu, bila  Timnas Indonesia U-23 minimal seri kontra Yordania U-23, mau bagaimana pun hasil Australia U-23 atas Qatar U-23 atau menang telak sekalipun, Garuda Muda tidak bakal tergeser dari runner-up Grup A.
Kecerdasan otak dan hati
Terkait laga penentuan Garuda Muda ini, banyak pihak, pengamat, media baik dalam mau pun luar negeri, sudah memberikan pandangan hingga prediksi, hingga harapan, kira-kira Witan cs akan tampil seperti apa.
Saya sendiri sudah menilai, saat Garuda Muda kalah dari Qatar, ada 3 sebab. (1) Shin Tae-yong memasang komposisi pemain yang tidak tepat. (2) Para pemain lemah Intelegensi dan Personality. (3) Wasit membantu lawan.
Untuk nomor (1), STy membiarkan posisi belakang kanan Indonesia, ditempati oleh pemain yang belum memenuhi standar yang sejatinya STy harapkan.
Terkait nomor (1), dalam laga kedua versus Australia, baru komposisi belakang kanan di tempati oleh pemain yang sesuai standar. Pemain ini pun mampu bertahan dan membantu serangan, mengimbangi sektor kiri, yang kuat dalam bertahan mau pun menyerang. Tapi, lagi-lagi, STy malah mengganti pemain bersangkutan dengan pemain yang diturunkan di laga versus Qatar.
Pertanyaannya, apa STy tidak melihat, sektor pertahanan dan serangan sisi kanan Indonesia menjadi lemah lagi. Bahkan menjadi pintu serangan Australia yang begitu mudah melewati sektor ini hingga selalu datang serangan berbahaya. Menjadi titik paling lemah pertahanan Indonesia.
Bukankah, sektor ini, masih ada pemain yang lebih kuat dan standar? Tetapi mengapa disimpan atau tidak diberikan kesempatan oleh STy.
Selain kelemahan nomor (1), persoalan nomor (2), di laga versus Qatar menghasilkan hukuman pinalti, 2 kartu merah dan beberapa kartu kuning akibat kelemahan intelegensi dan personality pemain. Di laga versus Australia pun, kelemahan ini masih mencolok.
Kelemahan intelegensi dan personality ini bahkan selalu dilakukan oleh pemain yang sama. Pertanyaannya, apakah pemain ini tidak dibina oleh STy atau tim manajerial?
Bila dalam laga versus Yordania, STy tidak tepat atau tidak cerdas memasang komposisi pemain. Lalu, para pemain juga tetap ada yang lemah intelgensi dan personality, maka bukan saja merugikan pemain dan tim, tapi secara keseluruhan, tim Piala Asia ini, saya sebut masih ada yang belum lulus dalam hal TIPS.
Bahayanya lagi, tipikal pemain yang lemah TIPS, biasanya juga akan mudah kelebihan rasa percaya diri (Over Confidence). Paket dari pemain yang model seperti ini, akan egois dan individualis.
Semoga, laga versus Yordania, STy tidak salah memasang komposisi pemain. Pemain yang masih rendah intelegensi dan personality sudah dibina. Pun seluruh pemain juga sudah diarahkan dan dididik agar tidak kelebihan percaya diri, tidak egois, tidak individualis.Â
Intinya, versus Yordania jangan over. Over percaya diri, over egois, over individualis, over bodoh, over salah kompesisi pemain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H