Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

1445 H (30) Semoga Kembali Fitrah

9 April 2024   10:59 Diperbarui: 9 April 2024   18:42 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1) Terus pahami, masukan ke dalam pikiran dan hati bahwa kembali fitrah, dalam Idul Firi adalah kembali suci dari dosa setelah kita taubatan nasuha sepanjang bulan  beribadah Ramadan.

Taubatan nasuha adalah taubat yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, kejujuran, kemurnian, dan ketulusan dengan alasan hanya Allah SWT, serta terbebas dari cacat dan cela.

Lalu, diikuti dengan upaya peningkatan (syawwal) agar sepanjang hari, sepanjang pekan, sepanjang bulan, sepanjang tahun, dan sepanjang hidup kita selalu dalam kesucian.

Agar sepanjang hari, kita kembali fitrah, yaitu dengan Salat wajib lima waktu, ditambah salat rawatib sebelum dan sesudah salat fardu, salat dhuha. Dan, lebih sempurna juga melakukan salat tahajud dan salat witir di malam hari seperti yang kita lakukan sepanjang Ramadan.

Selanjutnya, disempurnakan kefitrian kita dalam sepekan dengan Salat Jumat. Disempurnakan kefitrian kita sepanjang tahun, dengan puasa Ramadan dan zakat maal serta zakat fitrah. Lalu, disempurnakan kefitrian kita sepanjang hayat dengan melaksanakan haji, bagi yang mampu.

Itu semua adalah fasilitas, kemudahan, dan karunia yang diberikan oleh Allah yang Maha Rahman dan Rahim. Allah yang Maha Pengasih tidak pilih kasih. Allah yang Maha Penyayang, tak pandang sayang.

Upaya terus-menerus agar kembali ke fitrah, juga dengan doa:
"Ya Allah, jadikanlah permulaan hari ini sebagai kebaikan. Jadikanlah pertengahannya merupakan keberuntungan. Dan, jadikanlah ujung hari ini sebagai keberhasilan.

"Kami mohon perbaikan amalan ibadah agama kami. Kami mohon perbaikan keadaan dunia kami. Kami mohon perbaikan takdir akhirat kami. Kami mohon jadikan hidup kami ini sebagai tambahan bagi kami untuk berbuat segala kebajikan. Kami mohon jadikan kematian kami nanti sebagai peristirahatan akhir bagiku dari segala kejahatan."

(2) Kemudian, kita sadari dan pahami bahwa fitrah kita adalah makhluk pengasih dan penyayang. Rasa kasih sayang adalah sebuah fitrah.

Fitrah kasih sayang, harus direalisasikan kepada sesama makhluk Allah, yaitu kepada sesama manusia, kepada hewan, bahkan kepada tumbuhan. Realisasi kasih sayang itu tentu harus Islami.  

Realisasi kasih sayang itu tidak berujung, sepanjang kehidupan di dunia ini ada. Kasih sayang dalam Islam melampaui batas waktu, jarak, dan tempat baik kasih sayang terhadap teman, sahabat, kerabat, dan keluarganya sendiri. Sebab, Islam adalah agama rahmatan lil 'alamiin. Agama kasih sayang untuk seluruh alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun