(2) Halangan besar dan kokoh menguatkan air. Sekali air dihadang oleh penghalang besar, maka akan mengumpul dalam jumlah  banyak. Bahkan sesungguhnya air yang diam dalam jumlah banyak sangat berbahaya. Itu karena dibalik diamnya, air tengah menyiapkan kekuatan besar untuk merobohkan dan menghancurkan penghalangnya.
Ini dapat dimaknai, ketika manusia menghadapi masalah, rintangan, halangan, di situlah ada kesempatan untuk berproses, belajar, melatih agar kemampuan, kekuatan, kompetensi dimiliki, sehingga dapat digunakan untuk menghadapi masalah, rintangan, dan halangan.
Dengan begitu, kecerdasan dan bekal dari belajar akan menjadi jalan keluar dari  masalah, rintangan, halangan yang dihadapi, menghalangi.
(3) Air yang mengalir, jernih. Air yang mengalir, lazimnya akan jernih. Tidak seperti air yang menggenang, biasanya keruh, kotor, berbau.
Maksudnya, dalam menjalani kehidupan, manusia harus mengalir terus. Terus bergerak, bergaul, bersosialisasi, berdaptasi, berkomunikasi, beraktivitas, belajar, kreatif, imajinatif, inovatif. Menjadi bermanfaat. Cerdas otak dan hati. Maka, seperti air mengalir, jernih.
Bukan seperti air yang menggenang, berdiam diri, pasif, tidak mau belajar, malas, tidak kreatif, tidak inovatif. Jiwa dan raga pun sakit. Miskin pikiran dan miskin hati.
Contoh kehidupan
Dalam pendidikan, pekerjaan, kepemimpinan, pemerintahan, hingga kegiatan-kegiatan di berbagai bidang, filosofi "jalani hidup mengalir seperti air" menjadi pedoman. Banyak yang berhasil meraih cita-cita dan tujuan, karena dibarengi dengan ikhtiar, usaha keras, dan doa. Bukan, jalani hidup mengalir seperti air, tapi tidak ada ikhtiar, usaha keras, dan doa.
Seperti, di kompetisi sepak bola level apa pun, setiap tim tentu bermain dengan tujuan berhasil/menang. Untuk meraih keberhasila/kemenangan, dalam mencetak gol, maka filosofi air mengalir, pasti digunakan.
Dan, kita dapat melihat tim yang mampu meraih kemenangan menggunakan filosofi mengalir seperti air, karena air mengalir, pasti sampai tujuan. Halangan besar besar dan kokoh, menguatkan air. Air yang mengalir, jernih.
Meski begitu, tetap banyak juga kita jumpai tim yang belum mampu menang/menciptakan gol dalam bertanding dengan filosofi air mengalir, karena lawan yang dihadapi memang sangat kuat dan kokoh. Sulit ditembus. Ini artinya, tim bersangkutan wajib berproses kembali, menyiapkan diri lebih baik, lebih solid, lebih kuat, lebih kompeten. Lebih cerdas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS).