Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lucu-Lucuan Nama Wadah Sepak Bola Akar Rumput +62 yang Dibiarkan

15 Desember 2023   21:57 Diperbarui: 15 Desember 2023   22:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Sejatinya, bila pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola akar rumput di Indonesia masih tidak disentuh dengan benar oleh PSSI dapat dimahfumi. Pasalnya, pendidikan formal di Indonesia saja masih dapat disebut gagal. Padahal, dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah akan mempersiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen pada APBN 2024. Anggaran itu terbagi atas alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun. Anggaran pendidikan sebesar itu meningkat dibanding anggaran pendidikan tahun 2023 yang mencapai Rp612,2 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo, saat memberi keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2024 beserta Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia di Gedung Nusantara, Rabu (16/8/2023).

Tetapi, harapan Presiden nampaknya masih bertepuk sebelah tangan, karena sesuai hasil penilaian Programme for International Student Assessment atau Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA) tahun 2022 yang diumumkan pada Selasa (5/12/2023), faktanya hasil PISA Indonesia tetap belum sesuai harapan.

Bagaimana dengan wadah sepak bola akar rumput yang bahkan tidak pernah mendapat anggaran dari PSSI atau Pemerintah yang faktanya telah andil melahirkan pemain-pemain timnas yang membela nama bangsa dan negara?

Lahir akademi baru, untuk apa dan siapa?

Bicara pendidikan nasional yang masih belum berhasil meski anggarannya 20 persen sendiri dari APBN, di ranah sepak bola, yang juga terus menuai masalah, justru publik sepak bola nasional dikejutkan dengan hadirnya akademi sepak bola baru. Menyelenggarakan event nasional dengan cara sendiri pula. Bahkan, seolah, eventnya mengalahkan PSSI. Ini sebenarnya maksudnya apa?

Meski  begitu, nyatanya Ketua Umum PSSI pun hadir dalam pembukaan event dan memberikan beberapa pernyataan dalam sambutannya. Mengutip kata-kata Erick Thohir yang telah disiarkan oleh berbagai media tanah air dalam sambutan peresmian fasilitas Akademi Sepak bola Garudayaksa yang berlokasi di Kertarahayu, Setu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023) di antaranya, saya kutip tiga pernyataan:

1) "Transformasi sepak bola Indonesia tidak mungkin jadi kalo bukan kerja sama semua stakeholder. Yang tidak kalah penting adalah dari stakeholder individu atau sektor privat."

2) "Saya mau hadir hari ini karena pak Prabowo bukan figur karbitan atau ada udang di balik batu. Tapi beliau sampaikan beliau cinta sepak bola. Bahkan saat sekolah ia adalah kapten tim. Artinya ada ketulusan untuk investasi di pembinaan sepak bola Indonesia."

3) "Pembangunan Training Center yang menurut saya termegah di Indonesia. Ini keseriusan kita mempersiapkan timnas muda berkelanjutan. Terimakasih pak Prabowo. Investasi bapak pasti ada manfaatnya untuk generasi muda sepak bola Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun