Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agar Tidak Berbuat Bohong dan Berbohong?

4 Desember 2023   23:15 Diperbarui: 4 Desember 2023   23:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia biasa dan rakyat jelata, semoga saya selalu dapat menghindari serta terhindar dari berbuat bohong dan berbohong, sebab saya dapat merasakan sedih dan sakitnya pikiran dan hati, saat ada orang atau pihak lain yang berbuat bohong dan berbohong kepada saya.

(Supartono JW.04122023)

Perjalanan hidup manusia di dunia, siapa pun, tentu pernah memiliki pengalaman melakukan perbuatan bohong, berbohong atau pernah dibohongi oleh manusia lainnya.

Namun, antara bohong, berbohong, dan dibohongi, hingga detik ini, nilai rasanya akan lebih menyakitkan, bila kita dibohongi oleh seseorang atau pihak tertentu. Baik disengaja atau tidak sengaja. Sadar atau atau tidak sadar.

Lebih jahat, ada media sosial yang membuka tabir seseorang atau pihak lain bohong dan berbohong, tetapi pelakunya tidak menyadari ada pihak lain yang luput dari skenario, membuka aib perbuatan bohong dan berbohong seseorang, dengan membagikan foto/video/cerita.

Makna bohong dan turunannya

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bohong bermakna tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya.

Turunan dari bohong di antaranya: berbohong, artinya menyatakan sesuatu yang tidak benar, berbuat bohong. Membohong, maknanya mengatakan sesuatu yang tidak benar.  Membohongi, berarti berbohong, berdusta. Membohongkan, bermakna menyatakan (mengatakan, meng anggap), menyangkal,  mengingkari. Bohong-bohongan, bukan yang sebenarnya. Pembohong, orang yang suka membohong, berbohong. Dan, kebohongan adalah perihal bohong.

Dalam kehidupan nyata, bohong dan  berbohong, sebab menjadi salah satu tabiat manusia, maka berlaku universal. Pelaku bohong dan berbohong tidak memandang anak-anak atau orang dewasa. Tidak memandang golongan rakyat jelata, tokoh agama, hingga pemimpin bangsa. Sekecil apa pun, dalam konteks apa pun, tentu semua pernah melakukan bohong dan berbohong.

Apalagi di tahun politik seperti sekarang, di masa sulit seperti sekarang, karena rakyat masih tetap belum sejahtera dan masih menderita, maka demi bertahan dalam berbagai lini kehidupan, hidup adalah kebohongan.

Kita dibohongi setiap hari oleh media massa, media sosial, pengiklan, pasangan hidup, keluarga, saudara, teman, sahabat, rekan kerja, pengusaha, pedagang, tukang, penjual, orang kaya, orang miskin, elite negeri, politikus, partai, koruptor, sampai oleh pemimpin, dll

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun