Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setop, Comot-comot Dijadikan Tradisi dan Dibenarkan

23 Oktober 2023   20:05 Diperbarui: 23 Oktober 2023   20:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa harus dengan cara begitu, demi mendapatkan dan melanggengkan kekuasaan? Comot=kotor sekali?

Seharusnya, tradisi dan budaya comot ini, tidak dibiarkan tumbuh dan subur di Indonesia. 

Mari, minimal yang paham arti comot itu, kotor sekali, semoga terhindar dari perbuatan comot-comot. Dan, manusia yang cerdas Intelegensi, cerdas personality, kaya pikiran dan kaya hati, tentu akan punya harga diri bila dicomot pihak lain. Tidak aka melupakan siapa yang telah mendidik, melatih, membina, membesarkan, dan merawatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun