Kalau demi gengsi, nama SSB kurang keren, lalu diganti akademi, boleh-boleh saja. Jadi, namanya tinggal diubah kompetisi berjenjang akademi klub sesuai strata.
Berikutnya, benahi itu apa SSB dan akademi. Mana yang mau dipakai. Buat regulasinya.
Sampai di sini dulu, Paham, ya.
Saya tersenyum
Menjadi saksi kekacauan pembinaan sepak bola akar rumput Indonesia selama ini, hari ini, Jumat (14/4/2023) saya hanya bisa tersenyum, membaca berita, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan pihaknya sudah bersepakat dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk kembali menghadirkan Elite Pro Academy. Ia pun meminta LIB segera menggulirkan kompetisi usia muda tersebut.
"Sudah ada kesepakatan antara PSSI dan LIB untuk Liga 1 dengan klub-klubnya itu sudah memiliki Elite Pro Academy dan ini akan serius," ujar dia dikutip dari keterangan tim media PSSI, Jumat, 14 Juli 2023.
Bahkan, Erick menyebut PSSI sudah memberikan dana kepada LIB untuk membuat Elite Pro Academy mulai kelompok umur 16 tahun hingga 20 tahun. Untuk itu, kompetisi tersebut wajib dibuat sebagai salah satu wadah pembinaan pemain muda Indonesia.
"Dana yang selama ini dikelola PSSI diberikan ke LIB, tetapi itu tadi, LIB wajib membuat Elite Pro Academy mulai dari U-16, U-18, dan U-20. Jadi ada keberlanjutan di situ," tutur Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Wow, ada kata harus serius. Terus dalam waktu dekat, apa menyiapkan tim kelompok umur bagi Klub Liga 1 yang tidak punya akademi dan tidak membina pemain muda, tinggal sim salabim?
Saya mencatat, Elite Pro Academy terakhir digelar pada Oktober 2022. Kala itu kompetisi digelar dalam tiga kelompok umur, yakni U-14, U-16, dan U-18. Dewa United menjadi juara pada kelompok U-14 setelah mengalahkan Persis Solo 3-1.
Lalu, untuk U-16 dimenangkan Persib Bandung usai menaklukan Persija Jakarta 1-0 di final. Kemudian juara kelompok U-18 adalah Bhayangkara FC yang menang atas Persija Jakarta.