Apa yang disampaikan Erick dalam siaran untuk pers itu?
"Tentu kita jangan hiruk-pikuk mengenai berapa dibayar, berapa soal ini. Kok tidak percaya dengan PSSI. Seakan PSSI ini miskin?" ucap Erick ThohirÂ
"Tidak percaya lagi? Ini sudah pakai dasi. Jelek-jelek begini dulu pemilik Inter Milan. Setiap tahun PSSI akan ada audit. Kami buka kepada publik," tutur Erick Thohir.
"Biarkan PSSI susun keuangan dengan baik. Jangan PSSI begini mulu hidupnya. Tapi kalau ada orang yang mau menyumbang, alhamdulillah," jelas Erick Thohir.
"Ini kan bukan kaleng-kaleng nih. Ini sengaja saya datang pakai jas. Jadi, intinya jangan bicara uang. Kalian mesti yakin kami sedang bangun PSSI yang transparan dan bukan cuma komersial, tapi pembangunan mental. Harganya tidak bisa dihitung dengan uang."
"Kalau soal anggaran, apakah PSSI miskin? Kita harus biasakan PSSI profesional soal anggaran. Kalau soal anggaran, kenapa sih dipikir PSSI miskin. Kita harus biasakan. PSSI juga berprofesional dalam mengelola anggaran," tambah Erick Thohir.
Luar biasa Pak Erick. Semoga lancar dan sukses mendatangkan Timnas Argentina yang mungkin biayanya tidak akan kurang dari Rp 74 miliar.
Terus kira-kira, bila uang Rp 74 miliar dijadikan subsidi untuk membangun sepak bola akar rumput Indonesia yang benar, ada fungsi, kedudukan, dan regulasi tentang SSB. Ada kompetisi resmi SSB. SSB yang resmi dibantu disubsidi biaya operasionalnya.Â
Bagaimana sepak bola akar rumput Indonesia? Ibarat bangunan rumah, rumah itu akan kuat dan kokoh pondasinya, sehingga akan dibuat model atau artistik sebagus dan semewah apa pun, tentu pondasi akan sanggup menahan aksesoris bangunan. Bukan sekadar bangunan yang indah demi pencitraan (hargadiri, politik, dll).
Harus diakui, sekarang Mas Erick pun sedang menata agar PSSI dan sepak bola nasional indah, citranya bagus, gengsinya naik, ranking FIFA-nya naik. Dan, demi itu, yang langsung disentuh bagian atasnya (Liga 1, Timnas). Padahal Liga 1 dan Timnas, keduanya butuh SDM handal, pemain sepak bola yang cerdas TIPS.Â
Ini apa? Apa Mas Erick sekadar mengejar 2024? Apa lupa siapa pondasi Timnas? Bila tidak lupa, tetapi sejak duduk menjabat, tidak ada gerakan terhadap sepak bola akar rumput? Mungkin sibuk sekali, ya? Bila akar rumput suatau saat di sentuh dengan benar dan cerdas, alhamdulillah.
Sehingga, di situ PSSI menanam. Dan, saat memetik seperti saat anak-anak Indonesia yang ditempa di SSB di petik gratisan oleh Klub hingga Timnas, para pengurus PSSI, tidak sungkan untuk ikut naik podium menerima medali dan ikut berfoto ria.
Ada minimal Rp 74 miliar untuk datangkan Argentina yang hanya untuk durasi 2 x 45 menit. Semoga ada dana untuk sepak bola akar rumput, pondasi Timnas yang tidak dapat dibantah, tapi tidak pernah diurus serius, meski hanya Rp 1 rupiah.