Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Demi Raih Emas, Jangan Gegabah, Thailand Masih Dominan tapi Dapat Dikalahkan

16 Mei 2023   00:39 Diperbarui: 16 Mei 2023   01:06 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ilustrasi Supartono JW
Ilustrasi Supartono JW
Cerdas intelegensi (otak) dan personality (kepribadian-emosi) akan mencegah manusia bertindak gegabah, terlampau berani, sehingga mengakibatkan kurang hati-hati dalam bersikap, dalam bertindak, dan dalam berbuat, yang akan merendahkan diri sendiri dan merugikan orang lain.

(Supartono JW.16052023)

Sesuai ekspetasi publik sepak bola nasional, akhirnya Timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri dapat menginjakkan kaki di partai final SEA Games Kamboja 2023. Lawan yang akan dihadapi adalah Timnas Thailand U-22, si Gajah Perang, di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa malam (16/5/2023). 

Abaikan head to head jangan gegabah

Namun, menghadapi pasukan Gajah Perang, Mareselino dkk, wajib melupakan head to head dan jangan gegabah.

Pasalnya, bila dilihat dari catatan head to head, partai final cabang olah raga (cabor) sepak bola SEA Games Kamboja 2023, menjadi laga ke-24 bagi pertemuan Indonesia vs Thailand sepanjang perhelatan SEA Games.

Sebelumnya, dari 23 laga yang sudah dilakoni khusus dalam gelaran SEA Games, Pasukan Garuda baru mampu menang lima kali, imbang dua kali, dan selebihnya, Thailand mampu memetik 16 kemenangan atas Indonesia.

Kendati kali ini, anak asuh Indra Sjafri memiliki modal bagus, sebab selalu menang dalam lima pertandingan yang dijalani sebelum sampai ke final, namun atas catatan head to head yang ada, maka Pasukan Garuda tidak boleh gegabah saat meladeni Thailand.

Faktor keberuntungan sehingga dapat menyingkirkan Vietnam di semi final, nampaknya tidak akan terulang lagi. Tidak ada Pratama Arhan yang akan memberikan servis lemparan ke dalam yang membuahkan dua gol dari umpan lemparan ke dalam, karena Pratama telah berbuat tidak cerdas intelegensi dan personality untuk dirinya dan tim, terhukum sendiri tidak dapat tampil di final. Pun merugikan Timnas Indonesia U-22, karena akan tampil tanpa dirinya.

Indra Sjafri dibantu tim psikolog juga wajib memastikan agar Dewangga dan pemain lainnya, juga tidak berbuat rendah intelegensi dan personality, seperti yang dilakukannya Dewa, sok jagoan hingga dihadiahi kartu kuning.

Sebagai pengingat, simaklah betapa Thailand sangat dominan atas Indonesia di SEA Games.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun