Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

(22) Pandai Bersyukur, Tertib dan Disiplin dalam Kewajiban, Ringan untuk Beramal

13 April 2023   15:23 Diperbarui: 13 April 2023   17:12 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Amal ibadah, amal jariah, amal saleh, akan senantiasa dijalankan dengan ringan pikiran, ringan hati, ringan tangan, ringan kaki, oleh orang-orang yang disiplin dan bertanggungjawab dalam menunaikan kewajiban kepadaNya dan sesama manusia di kehidupan dunia.

(Supartono JW.Ramadan22.1444H.13042023)

Drama-drama tentang orang-orang yang tidak amanah terhadap kewajibannya di Republik ini, nyatanya terus dapat ditonton pertunjukannya dalam tayangan berita di televisi dan mudah di baca  pada media massa, media online, media sosial (medsos) dll. Hingga dalam kehidupan bermasyarakat, kekeluargaan, perkumpulan, di sekeliling kita.

Ternyata, meskipun dalam bulan Ramadan, orang-orang yang lalai dan melalaikan kewajibannya, tidak ikut puasa dulu. Terus tidak peduli dan tetap aktif menghindarkan diri dari kewajiban yang sewajibnya ditunaikan, diselesaikan.

Semisal, pada suatu kompleks perumahan,   yang seharusnya warganya sudah tertib membayar iuran wajib Rukun Tetangga (RT), hingga kini sudah masuk tanggal 13 (13/4/2023) ternyata, belum sampai 25 persen jumlah warga yang wajib iuran membayarkan kewajiban iurannya ke bendahara RT. Padahal ikrarnya, perjanjiannya, warga membayar iuran RT di tanggal 1-10 di setiap bulannya. Hal ini sama seperti kewajiban para orangtua membayar iuran di sekolah swasta, dll.

Padahal, uang iuran tersebut, sangat vital dibutuhkan untuk biaya operasional dalam bulan bersangkutan. Bila yang belum membayar iuran adalah orang yang sudah tidak memiliki pekerjaan/miskin, masih dapat diterima dengan logis. Tetapi, banyak warga/orang yang rumahnya gedongan, punya mobil, dan kendaraan bermotor. Masih aktif menjadi karyawan atau punya usaha yang sukses. Tetapi dalam hal kewajiban saja melalaikan, bukan lalai, tidak mengindahkan.

Kira-kira, bagaimana orang-orang yang melalaikan kewajiban ini dalam praktik beramal ibadah, amal jariah, dan amal saleh? Biasanya signifikan. Ada yang memang memiliki keturunan penyakit hati, yaitu kikir, pelit.

Tetapi, dalam kesehariannya, gaya hidupnya malah cenderung hedon, melayang, lupa bahwa dirinya masih berpijak di bumi. Tidak ada pandai bersyukurnya.

Hari ke-22

Ramadan 1444 Hijriah, hari ke-22, agar saya, kita, terhindar dan dapat menghindari perbuatan sombong dan kesombongan, adalah saat yang tepat untuk merefleksi diri apakah saya, kita, termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tertib dan disiplin menjalankan kewajiban dan melakukan amal (ibadah, jariah, saleh)?.

Pasalnya, jangankan bicara amal, menyoal kewajiban saja, baik kewajiban terhadap Tuhan dan sesama manusia (kehidupan bernegara hingga sosial di masyarakat), banyak manusia-manusia yang tidak menjalankannya sesuai aturan  yang benar dan baik. Alias begitu mudahnya lalai dan melalaikan kewajiban yang seharusnya tidak perlu lagi diingatkan, ditegur, dan ditagih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun