Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

(19) Cuaca Ekstrem

10 April 2023   09:53 Diperbarui: 10 April 2023   10:11 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Mengetahui dan paham tentang sesuatu di alam dunia dengan benar dan baik, menghindarkan manusia dari mara bahaya, membuat manusia mendapatkan manfaat saat mampu menjinakkannya.

(Supartono JW. Ramadhan19.1444H.10042023)

Mengapa sebelum bulan Ramadhan 1444 Hijriah tiba, hingga kemarin, Ramadhan hari ke-18 kita masih terus merasakan cuaca panas yang ektrem? 

Apakah di hari ke-19 ini, Senin (10/4/2023) hingga akhir Ramadhan cuaca panas yang ekstrem akan terus kita rasakan di Indonesia?

Peringatan BMKG

Mengingat cuaca ekstrem ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui laman resmi instagram, @Instagram BMKG, memprediksi sinar ultraviolet (UV) yang sangat kuat atau ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia bagian tengah, barat, dan timur, akan kebagian paparan sinar ultraviolet dengan status ekstrem secara bergantian.

Karena itu, BMKG memberikan pesan untuk masyarakat, bahwa pada hari Senin (10/4/2023), wilayah Indonesia akan mengalami UV yang sangat kuat pada pukul 09.00 WIB.

Bahkan, menurut BMKG, Wilayah timur sudah berstatus 'extreme' atau sangat berbahaya, sementara wilayah tengah dan barat akan mulai merasakan intensitas UV yang lebih tinggi.

BMKG pun menyarankan agar masyarakat untuk tidak berada di luar ruangan dalam waktu yang lama dan selalu siap sedia dengan tabir surya dan pakaian tertutup untuk melindungi diri dari bahaya matahari.

Pasalnya, puncak UV akan terjadi dari pukul 10.00 hingga 13.00 dan secara bergantian, wilayah Indonesia bagian tengah, barat, dan timur, akan terkena paparan sinar ultraviolet dengan status ekstrem.

Kronologisnya, mulai pukul 07.00 WIB, wilayah timur Indonesia, mencakup Papua dan Maluku, akan mengalami paparan sinar UV yang 'moderate' dengan risiko bahaya sedang. Menghadapinya, dianjurkan untuk berada di tempat teduh. Jika berada di luar ruangan, hendaknya memakai topi dan menerapkan tabir surya dengan SPF 30+.

Lalu, wilayah Indonesia lainnya terpantau masih akan berstatus 'low', dengan risiko bahaya rendah. Dan, sinar ultraviolet mulai ekstrem pada pukup 09.00. 

Berikutnya, wilayah timur terpantau berstatus 'extreme' atau sangat bahaya. Sementara di wilayah tengah hingga barat, juga sudah mulai intens terkena UV. Puncaknya, UV akan terjadi cukup lama dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Atas kondisi tersebut, BMKG  mengingatkan bahwa UV ekstrem dapat menyebabkan kerusakan kulit dan mata jika tidak dilindungi dengan baik. Untuk menghindari bahaya tersebut, sebaiknya tetap berada di dalam ruangan jika tidak terlalu mendesak untuk keluar, terutama antara pukul 10.00 hingga 13.00. BMKG memperkirakan, UV akan kembali normal pada pukul 16.00 WIB hingga malam hari.

Manfaat dan bahaya UV

Manfaat sinar ultraviolet (UV) yang dikenal umum adalah untuk mengubah provitamin D pada tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D berperan mengatur kadar kalsium dan fosfor serta membantu membangun tulang dan gigi yang kuat. Pada dosis tertentu dengan pengawasan dokter, UV juga digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit kulit. 

Selain itu, UV  juga dapat membangkitkan mood atau suasana hati dan dapat mengurangi gejala depresi.

Saya kutip dari Republika.co.id, Jumat (126/2020), Tim peneliti Universitas Brawijaya (UB) dan BMKG menunjukkan hasil penelitiannya, bahwa sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang tinggi dan tidak ada pencemaran udara masif mampu membersihkan udara dari virus corona.

Guru Besar Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya Prof Sutiman Bambang Sumitro di Malang, Jawa Timur, saat itu  menjelaskan bahwa di wilayah dengan indeks UV yang tinggi dan tidak ada pencemaran udara masif, jumlah orang terinfeksi corona jauh lebih sedikit.

"Sinar UV memiliki frekuensi gelombang tinggi yang dapat merusak materi RNA(Ribonucleic Acid) dan protein virus, sehingga bisa mengaktifkan virus di udara, bahkan yang menempel di benda-benda padat. Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa sinar UV dari matahari mampu membersihkan corona yang ada di udara," kata Sutiman.

Kondisi ini, membuat Indonesia yang berada di Khatulistiwa sangat diuntungkan, karena mendapat limpahan sinar UV dibandingkan negara subtropis. "Di wilayah subtropis, seperti New York, AS, Milan, Italia dan Spanyol yang indeks UV-nya rendah dan pencemaran udaranya tinggi, menyebabkan orang tertular melalui media udara (airborne), sehingga jumlah penderita Covid-19-nya sangat banyak," katanya.

Sampai hari ini, sejatinya seluruh masyarakat dunia sudah berpikir bahwa virus Corona sudah tidak ada. Tetapi di Indonesia, Pemerintah masih waspada dan terus mengingatkan akan masih adanya virus Corono.

Adanya UV yang ekstrem di seluruh wilayah Indonesia saat ini, tentu saja, juga menguntungkan. Andai benar masih ada virus Corona di negeri ini, maka UV yang ekstrem membantu membersihkan virus Corono.

Namun, sinar ultaviolet juga mengandung bahaya. Terkena sinar ultraviolet dalam waktu yang lama  dapat menyebabkan masalah kesehatan, di antaranya:

(1) Menyebabkan kerusakan pada mata.
Terkena sinar ultraviolet secara langsung pada mata dapat menyebabkan katarak. Bila sudah tingkat parah akan menyebabkan kebutaan.

(2) Kerusakan kulit. Sinar ultraviolet menyebabkan luka bakar, penuaan dini dan degeneratif sel kulit yang pada akhirnya memicu kanker kulit.

(3) Berakibat penurunan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh ditekan oleh sinar ultraviolet dengan beberapa cara. Mulai dengan menghambat keberadaan antigen, merangsang pelepasan sitokin imunosupresif dan menginduksi generasi limfosit.

Sitokin merupakan protein kecil yang dilepaskan banyak sel berbeda dalam tubuh, termasuk pada sistem kekebalan yang mengoordinasikan respons tubuh untuk melawan infeksi dan memicu peradangan. Dan, limfosit adalah leukosit yang berinti satu, tidak bersegmen, pada umumnya tidak bergranula, berperan pada imunitas humoral(sel B) dan imunitas sel (sel T).

Pada akhirnya, di bulan yang penuh berkah dan ampunan ini, diri saya, diri kita, menjadi tahu, mengapa di seluruh wilayah Indonesia, secara bergantian terjadi cuaca panas yang ekstrem yang di dalamnya ada UV.

UV ini, menjadi bermanfaat untuk kemaslahatan umat manusia, saat tahu apa bahayanya bagi tubuh, dan tahu bagaimana cara menghindari bahaya dari UV. 

Serta tahu bahwa UV ternyata sangat bermanfaat bagi manusia, terutama mengubah provitamin D pada tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D berperan mengatur kadar kalsium dan fosfor serta membantu membangun tulang dan gigi yang kuat. Pada dosis tertentu dengan pengawasan dokter, UV juga digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit kulit. 

Pada akhirnya, ternyata, UV  dapat membangkitkan mood atau suasana hati dan dapat mengurangi gejala depresi. Sehingga, di sisa 11 hari ibadah Ramadhan berikutnya, semoga UV yang ekstrem, tetap dapat kita hindari agar tidak membahayakan diri. Tetap membangkitkan mood, suasana hati saya, kita, dalam menjalankan ibadah Ramadahan tetap khusyuk dan ikhlas. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun