Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

KLB PSSI, Drama yang Endingnya Mudah Ditebak?

15 Februari 2023   15:53 Diperbarui: 15 Februari 2023   17:02 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para voter yang terpilih oleh salah satu paket kandidat pengurus PSSI baru, tentu ini menjadi berkah bagi mereka, dalam rangka meraih pundi-pundi rupiah secara instan.

Atau bisa jadi, paket 15 calon pengurus ini ada yang terpecah-pecah. Sehingga,, kocek yang digelontorkan pun akan dari berbagai pintu. Rezeki yang mustahil diabaikan oleh para voter, bukan?

Apakah mustahil juga, bila ternyata semua kandidat menggelontorkan anggaran yang dibagikan kepada 86 voter Lalu, semua voter menerima uangnya, tetapi yang dipilih oleh mereka, yang kasih uang yang jumlahnya lebih banyak?

Itulah wacana dan fenomena untuk KLB PSSI yang skenarionya sudah sangat mudah dibaca oleh publik sepak bola nasional. Publik yang sejatinya menjadi pemilik sah sepak bola nasional, karena kontribusinya bagi sepak bola nasional ada di semua lini, tetapi tetap berkedudukan sebagai penonton, tidak pernah diberikan kesempatan mendapatkan suara dalam Kongres Biasa (KB) atau KLB PSSI.

Kisah-kisah dari para pemilik Klub sampai SSB yang memiriskan hati, hingga saat ini, masih terus menjadi nyanyian di dunia sepak bola abadi di negeri ini. Bagaimana dengan kisah nyanyian KLB PSSI?

KLB PSSI pun nyanyiannya sama, menjadi pesta poranya para voter yang mengeruk pundi-pundi rupiah dari para calon pengurus PSSI yang berharap dipilih oleh mereka. KLB PSSI Kamis (16/2/2023) juga tidak akan jauh panggang dari api.

KLB hanya akan menjadi adegan drama yang aktor, naskah, dan penyutradaraannya sudah disiapkan secara matang.

Siapa yang akan menjadi ketua, dua wakil, dan 12 exco PSSI yang baru, dari naskah yang bocor dan sudah beredar di media massa, nampaknya publik sepak bola nasional sudah dapat menebak siapa 15 calon pengurus baru PSSI itu.

Sebagai pengingat, seperti sudah saya ulas di awal, kalau tidak punya uang dan dukungan, tidak usah sok-sok-an mendaftar menjadi calon pengurus PSSI.

Pasalnya, siapa ketua, 2 wakil, dan 12 exco PSSI yang baru, hampir pasti akan dimenangi oleh calon yang menggelontorkan uang lebih banyak. Entah, asal uangnya dari kantong pribadi? Atau dari para pemodal yang juga punya imbalan atas modal yang dikucurkan? Atau dari partai politik, sebab sepak bola sama dengan massa, sama dengan suara yang berharga untuk sekadar 1 atau 2 atau lebih kursi jabatan/kekuasaan di negeri ini.

Jadi, saya pribadi, sejak Komisi Pemilihan (KP) dan Komisi Banding Pemilihan (KBP) terpilih, sejak itulah saya sudah melihat naskah drama KLB dimulai dengan penyutradaraan yang tidak sulit ditebak alur dan ending ceritanya. Siapa 15 pengurus baru PSSI  yang akan terpilih? Apakah di dalamnya masih kuat unsur orang lama, yang disebut publik sebagai mafia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun