Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetensi dan Integritas Wasit: Gol Offside, Diving Pinalti, Menciderai Fair Play dan Tidak Mendidik

13 Februari 2023   14:39 Diperbarui: 13 Februari 2023   19:01 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang pelatih hebat ini boleh berargumen dan berpendapat sesuai egonya. Tetapi apakah pendirian dan pendapatnya akan  sama begitu dia melihat rekaman pertandingan? Pelatih ini tidak seperti penonton laga yang menyaksikan melalui siaran live televisi. Yang berulang kali dapat menyaksikan siaran ulang sebelum proses terjadinya gol pertama dan kedua. Kisah gol ini pun sama seperti kejadian dalam sepak bola akar rumput yang saya deskripsikan sebelumnya. Wasit mengesahkan gol.

Padahal dalam gol pertama yang diraih tim bersangkutan, dalam rekaman ulang pemain nampak melakukan gerakan berbau diving saat berduel dengan lawan di area kotak pinalti. Namun, pemain berhasil mengelabui wasit atau wasit yang memang sengaja kasih hadiah pinalti sesuai momentumnya.

Sementara gol kedua, dalam tayangan ulang, pencetak gol terlihat jelas menjadi pemain kedua terakhir yang berarti posisinya offside saat melepaskan tendangan. Pososi hakim garis yang tidak terlalu jauh dari pemain yang offiside tidak mengankat bendera, wasit juga diam seribu bahasa sesaat meniup pengesahan gol, meski tim yang dirugikan melakukan protes.

Atas kejadian tersebut, kompetisi Liga 1 yang ditonton oleh ratusan juta publik sepak bola nasional menajadi tidak mendidik. Karena adanya perbuatan wasit, yang apakah karena human error atau karena ada susuatu di baliknya, menjadi tontonan yang tidak mendidik. Karena sangat menciderai fair play dan nilai-nilai di dalamnya.

PSSI, PT LIB, apakah laga lanjutan Liga 1 akan dihiasi pertunjukkan aktor wasit yang semacam itu lagi? Wasit tidak kompeten (memiliki kecakapan, mengetahui, berwenang, dan berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu) dan memiliki integritas (memilik mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran), menciderai fair play, menciderai Liga 1, menciderai kepercayaan sponsor dan publik sepak bola nasional?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun