...Â
Hidup nyatanya
Hanya sekadar bergerak
lalu pergi selamanya
(N. Riantiarno, Opera Ular Putih. 23041994)
Pendidikan tentang kehidupan panggung sandiwara berdasarkan fakta-fakta panggung kehidupan nyata, yang saya terima dan saya dapatkan dari Suhu Norbertus Riantiarno atau Nano Riantiarno atau N. Riantiarno atau Mas Nano, tidak terhitung banyaknya.
Bila setiap titik pendidikan yang beliau tularkan dari setiap langkah produksi pementasan, saya tulis menjadi artikel. Ribuan titik itu dapat saya ubah menjadi artikel. Kemudian setiap titik-titik ajaran pendidikan tentang kehidupan itu, yang sudah berwujud artikel pun, dapat saya bukukan, tentu ratusan buku dapat dicetak, berisi titik-titik pendidikan keteladanan dari Mas Nano.
Satu di antara ribuan titik ajaran pendidikan tentang kehidupan itu, tentang ... minum seteguk, lalu pergi selamanya.
Itu saya dapatkan dalam pementasan Teater Koma, Opera Ular Putih yang dipanggungkan pada 23 April-8 Mei 1994 (16 hari) di Graha Bhakti Budaya (GBB) Tim.Â
Inspirasi dari lirik yang sangat dalam maknanya, saya pun tergerak menyutradarai dan mementaskan Opera Ular Putih di Teater Kecil Perguruan Islam Al-Izhar Pondok Labu, dengan para aktor dan aktrisnya siswa Al-Izhar. Namun, bagian artistik, tata rias, hingga kostum, asli dari lakon Ular Putih Teater Koma, sebab diberikan rekomendasi oleh Mas Nano dan Mba Ratna.Â