Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

HUT RI ke-75 (2) Kedaulatan Rakyat Masih Slogan, Oligarki Semakin Otoriter

15 Agustus 2020   09:01 Diperbarui: 15 Agustus 2020   09:44 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Karenanya seperti zaman Orde Baru, korupsi justru semakin tumbuh subur di negeri ini, karena para pelakunya justru yang merancang Undang-Undang (UU), dan UU dicipta dalam rangka melindungi dan mengamankan mereka sendiri demi praktik korupsi dan oligarki, bukan untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat. Lebih otoriter dibandingkan zaman Orde Lama dan Orde Baru.

Padahal pada zaman Orde Baru, korupsi dibangun melalui otoriterisme, kekuasaan terpusat, lalu kekuasaan itulah yang mengatur korupsinya sendiri dan dinikmati sebesar-besarnya untuk rezim dan kroninya.

Begitu lahir reformasi, karena terlalu bebas, maka parlemen dan pemerintahan melakukan korupsi dengan cara oligarki, dan masyarakat pun turut korupsi dengan caranya sendiri.

Siapa yang akan dapat menghentikan penderitaan rakyat, mengembalikan kedaulatan rakyat, mengembalikan demokrasi yang benar, mengontrol hukum dan tindakan korupsi bila rezim justru sudah sangat oligarki yang otoriter?

Percuma para pejuang dan pahlawan rela mengorbakan nyawa demi rakyat dan bangsa ini merdeka dari penjajah, bila hingga 75 tahun merdeka pun, rakyat terus tak lepas dari penjajahan oleh anak bangsa sendiri. Bila sebelum reformasi, penjajahnya adalah pemimpin bangsa yang otoriter, kini rakyat dijajah oleh pemimpin bangsa yang oligarki dan otoriter, bahkan disponsori oleh cukong/taipan.

Menjelang hitungan jam Indonesia berusia 75 tahun, peradaban negeri ini masih seperti demikian. Mustahil dalam beberapa tahun ke depan, terlebih periode kepemimpinan masih berlangsung, akan lahir dan hadir pemimpin-pemimpin yang kuat, amanah, menjadi panutan, dan teladan karena menakodai ini dengan demokrasi yang sebenar-benarnya, kedaulatan di tangan rakyat, bukan di tangan cukong, partai, dan elite politik.

Bila hukum masih dikendalikan oleh rezim oligarki yang otoriter, mustahil perilaku demokrasi yang benar akan tumbuh kembali, karena siapa pun estafet cukong, partai politik, dan elite partai yang berkuasa, akan kembali meniru budaya dan tradisi oligarki dan otoriterisme dari rezim sebelumnya. 

Begitu seterusnya, akan menjadi lingkaran yang tak berujung. Rakyat akan terus dikorbankan, hanya dibutuhkan suaranya untuk kursi, penjajahan pun tak akan usai.

Hanya beberapa jam sebelum bangsa dan negeri ini berusia 75 tahun, kedaulatan rakyat hanya slogan di tangan rezim oligarki yang otoriter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun