Inilah akibatnya bila keterampilan berbahasa (mendengar, berbicara, membaca, menulis) dan literasi yang mencakup norma etika di dalamnya tak tuntas dan tak lulus, sementara guru dan sekolah juga terus membiarkan keterampilan dan kondisi ini jalan di tempat. Lulus menjadi formalitas, menjadi SDM di semua posisi pun tak matang literasi dan keterampilan berbahasa, khususnya komunikasi diri dan publik.
Para politisi dan elite partai di parlemen dan pemeritahan tak dapat jadi panutan, para pejabat dan pemimpin bangsa pun tak menjadi teladan. Krisis yang berkepanjangan dalam tataran komunikasi di negeri ini dan terus dalam kondisi degradasi.
Degradasi (kemunduran, kemerosotan, dan penurunan tentang mutu, moral, pangkat, dan sebagainya) karena komunikasi yang tak lulus, buruk, dan terus subur menjelang HUT Kemerdekaan RI, siapa yang harus bertanggungjawab?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H