Tak pelak dalam jagat Twitter, sejumlah netizen memang terlihat mempermasalahkan Jokowi dan sejumlah menteri yang tidak menggunakan masker.
Bahkan di dalam kolom komentar artikel menyangkut  foto ini, netizen pun mengungkapkan kekecewaannya atas sikap Presiden dan para Menterinya yang tak taat dengan protokol kesehatan dan tidak memberikan contoh.
Ironisnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono justru menjelaskan, dalam rapat yang membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional itu, Jokowi dan seluruh menteri awalnya mengenakan masker sesuai protokol yang telah ditetapkan.
Namun demikian, Presiden dan beberapa menteri kemudian mencopot masker yang dikenakan.
Yang jadi persoalan, beredarnya foto Presiden dan beberapa Menteri dalam ratas tak mengenakan masker, menjadi citra negatif.
Apa pun alasan Heru, tidak seharusnya foto itu beredar di media sosial, dan menjadi preseden tak baik untuk masyarakat, yang sedang dituntut untuk berperilaku disipilin dalam PAPC-19 di Indonesia yang terus mengganas.
Seharusnya, foto yang dipublish adalah yang saat Presiden dan semua Menteri sedang dalam mengenakan masker. Jadi, masyarakat dapat meneladani.
Bila kejadiannya ada buka tutup masker, biarkan hal itu menjadi konsumsi Istana Negara, Presiden dan para Menteri, bukan untuk konsumsi masyarakat.
Catatan saya, waktu Presiden jengkel dan marah kepada para Menteri yang pertama, ada pemikiran dari dalam Istana, mengapa setelah sekian hari Videonya bari dipublikasikan. Artinya, di sana ada pemikiran matang untuk meluncurkan video kemarahan Presiden yang pada akhirnya masyarakat menjadi berpikir bahwa Pak Jokowi sangat serius terhadap PAPC-19 di Indonesia sampai semua Menteri kena semprotnya.
Dan, untuk masalah foto yang kini bikin citra negatif, seharusnya dipikirkan matang oleh Heru dan tim di Istana. Jangan asal sebar. Jangan-jangan atas tersebarnya foto tersebut, Pak Jokowi pun yakin bertindak, karena efeknya tidak sepele bagi rakyat.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Foto Presiden dan para Menteri yang dalam kondisi tak disiplin mengikuti protokol kesehatan, tak menggunakan masker sesuai intruksinya, malah beliau dan para pembantunya sama-sama tak pakai masker.
Sekali lagi, ini bukan perkara kecil. Tidak sepele. Karena masyarakat sedang dalam kadar kepercayaan yang rendah kepada pemerintah menyoal PAPC-19.