Dengan pergelaran lomba tersebut, menunjukkan pemerintah benar-benar kehilangan kreativitas dalam mengambil kebijakan, khususnya Kemendagri. Miskin ide dan tidak kreatif.
New normal yang masih terus dikawatirkan oleh berbagai pihak dan rakyat, terlebih setiap hari kasus corona terus bertambah dipusaran angka seribuan, maka sehebat apa pun cara yang dibuat dalam wujud sebuah video dan bahkan sampai juara pun, tidak akan menggaransi keberhasilan di sebuah daerah.
Apalagi, setiap daerah akan berbeda dalam menerapkan 'new normal', sehingga video pemenang lomba belum tentu dan bisa jadi sangat tidak cocok untuk dijadikan role model di daerah lainnya.
Jujur, menurut saya pribadi, dibuatnya lomba ini, sangat lemah daya analisisnya. Dan, lomba seperti dipaksakan agar terlihat ada andil yang dikerjakan. Bila ini benar. Sungguh salah kaprah!
Indonesia sudah disorot WHO dan negara lain. Di negara lain di dunia ini, juga tak akan ada yang berpikir konyol, mengadakan "lomba" dalam situasi berduka. Jangan sampai kekonyolan ini, akan menambah deretan compang-campingnya pemerintah dalam menangani corona, karena negara tetangga sudah takut karena Indonesia sudah lepas radar dan menuju hotspot pandemi corona di dunia.
Mengapa harus bikin lomba? Ini corona bukan peringatan HUT RI! Ini Indonesia, sebuah negara. Tersedia banyak ahli dan data yang bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Ada staf ahli, ada staf khusus, ada Gugus Tugas, ada-ada saja, dll. Masa bikin lomba?
Ingat, setiap daerah di Indonesia juga kaya dengan kearifan lokal, jadi penerapan 'new normal' berdasarkan video pemenang, siapa yang bisa menjamin itu cocok dan akan berhasil?
Berbagai instansi dan pemerintah daerah banyak yang membatalkan rencana program dan kegiatan, demi anggarannya digeser untuk bantuan sosial rakyat. Ini kok, Kemendagri gelontorkan dana miliaran hanya untuk video.
Malah, banyak pihak dan media juga yang menyoroti bahwa Kemendagri juga berupaya "mendegradasi" DKI, dengan adanya lomba ini. Ada kepentingan "tersembunyi" yang sangat mudah dibaca. Sebab, semua pihak dan rakyat juga paham, bagaimana selama ini sejak pandemi corona, pemerintah dan DKI sangat nampak ada "perang" yang arahnya juga dapat ditebak.
Jadi, bila lomba ini juga ditujukan untuk "alat" itu, maka kesalahannya menjadi berkali lipat.
Mirisnya, lomba ini mencuat dan terpublikasi dengan hangat saat lomba selesai dan sudah diumumkan pemenangnya.